Joe Biden Serukan Jeda Kemanusiaan di Gaza

Tapi AS tetap dukung Israel

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza. Sebelumnya, AS adalah salah satu negara yang menolak gencatan senjata diberlakukan di Gaza.

“Saya pikir kita perlu jeda. Ini adalah waktunya membebaskan para tawanan (dari Hamas),” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (2/11/2023).

Pernyataan Biden ini disinyalir menjadi perubahan posisi dari AS yang sebelumnya mengatakan bahwa tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan serangan ke Gaza.

AS juga satu dari 14 negara anggota PBB yang memilih ‘tidak’ terhadap pemungutan suara soal desakan gencatan senjata di Gaza.

1. AS ingin segera mengevakuasi warganya

Seruan Biden untuk jeda kemanusiaan adalah upaya pemerintah AS mengevakuasi warganya yang terjebak di Gaza.

Warga negara AS termasuk di antara ratusan warga asing yang terkepung dan saat ini mulai berjalan ke perbatasan Rafah, Mesir. Terdata sekitar 400 warga AS bersama dengan anggota keluarganya ada di Gaza.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel di Kamp Jabalia adalah Kejahatan Perang 

2. Menlu AS Antony Blinken akan kunjungi Yordania dan Israel

Joe Biden Serukan Jeda Kemanusiaan di GazaMenlu AS Antony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (dok. Twitter @IsraeliPM)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Yordania dan Israel pada Jumat.

“Blinken akan memulai perjalanan pada Jumat dan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia akan menegaskan kembali dukungan AS terhadap hak Israel dalam membela diri, sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan membahas perlunya mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan korban warga sipil serta upaya kami untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara Kemlu AS, Matthew Miller.

3. Korban tewas di Gaza sudah 8.720 orang

Joe Biden Serukan Jeda Kemanusiaan di GazaGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, per 1 November 2023, serangan Israel ke Gaza sudah menewaskan 8.720 orang, di mana 73 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan dan lansia.

Kementerian juga menyebutkan bahwa sekiar 177.781 unit perumahan juga hancur dan tercatat ada 270 serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza.

Baca Juga: Iran: Boikot Minyak dan Makanan untuk Israel!

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya