Kapal Vietnam Selamatkan 154 Pengungsi Rohingya yang Hampir Tenggelam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah kapal minyak berbendera Vietnam menyelamatkan 154 orang dari kapal yang tenggelam di Laut Andaman.
Setelah diselidiki, 154 orang yang diselamatkan tersebut merupakan minoritas Rohingya, yang kabur dari Myanmar.
Baca Juga: UNHCR Desak Asia Tenggara Selamatkan Rohingya Terdampar di Andaman
1. Kapal Rohingya mengalami kebocoran
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (10/12/2022), kapal Vietnam Hai Duong 29 sedang berlayar dari Singapura ke Myanmar ketika melihat ada kapal yang terombang-ambing.
Kapal yang ditumpangi para pengungsi Rohingya ini berada di selatan perairan Myanmar. Ketika didekati, ternyata kapal Rohingya ini mengalami kebocoran di badan kapalnya dan sudah tidak berfungsi.
Baca Juga: Menlu RI Tekankan Isu Rohingya Masih Harus Diperhatikan
2. Kapal akhirnya tenggelam
Editor’s picks
Kemudian, awak kapal Vietnam ini langsung melakukan evakuasi terhadap 154 orang di dalamnya. Sesaat setelah diselamatkan, kapal Rohingya tersebut langsung tenggelam.
Sebanyak 40 perempuan dan 31 anak-anak dilaporkan termasuk dalam 154 pengungsi Rohingya yang diselamatkan tersebut. Lantas mereka diserahkan kepada Angkatan Laut Myanmar.
Sementara itu, badan pengungsi PBB atau UNHCR mengatakan jumlah orang yang berusaha melintasi Laut Andaman, antara Myanmar dan Bangladesh cukup meningkat tahun ini.
Baca Juga: Sedihnya Nasib 110 Imigran Rohingya, Ditolak di Mana-Mana
3. UNHCR minta negara-negara ASEAN menyelamatkan pengungsi Rohingya
UNCHR juga mendesak negara-negara yang berada di Asia Tenggara untuk segera menyelamatkan sekitar 200 pengungsi Rohingya yang kapalnya hanyut di Laut Andaman.
UNHCR mengatakan mereka telah menerima laporan bahwa Rohingya telah terdampar di sebuah kapal di lepas pantai Thailand pada 1 Desember dikarenakan rusaknya mesin kapal.
Menurut data UNHCR, ada 1.920 pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh, yang kebanyakan Rohingya, melakukan perjalanan melalui jalur laut sejak Januari sampai November 2022. Sekitar 119 orang dilaporkan hilang dan tewas dalam perjalanan tersebut.