Kasus Online Scamming Paling Banyak Ditangani Kemlu Tahun Ini

Kemlu kembali menggelar Hassan Wirajuda Perlindungan Award

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri RI akan kembali menggelar Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA) 2023. Rencananya acara ini akan digelar pada Desember 2023 mendatang.

“Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk memberikan apresiasi terhadap perlindungan WNI, dan agar bisa memberikan inspirasi bagi siapapun dalam melakukan perlindungan WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam jumpa pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tema HWPA tahun ini adalah ‘Perlindungan dari Hulu ke Hilir: Pemberantasan TPPO Berbasis Teknologi’.

Pengusulan calon kandidat sudah dibuka sejak 2 Agustus 2023 hingga 15 September 2023, secara daring melalui surel hwpa@kemlu.go.id atau laman hwpa.kemlu.go.id.

Baca Juga: Kemlu Pulangkan 9 WNI Korban TPPO dari Thailand 

1. Angka kasus TPPO online scamming makin meningkat

Kasus Online Scamming Paling Banyak Ditangani Kemlu Tahun Ini9 WNI korban TPPO di Myanmar yang dipulangkan dari Thailand. (dok. KBRI Bangkok)

Judha mengakui, sejak 2022 hingga tahun ini, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berbasis online scamming makin meningkat.

“Pada tahun anggaran 2022, tercatat ada 35.149 kasus yang diketahui Kemlu RI. Dari angka tersebut, 30.894 kasus sudah berhasil diselesaikan,” ucap Judha.

Pada tahun lalu, setidaknya ada 422 WNI terindikasi korban TPPO yang disekap oleh perusahaan online scamming di Kamboja. Para WNI tersebut juga sudah dipulangkan.

2. Kasus permasalahan WNI paling banyak soal TPPO online scamming tahun ini

Kasus Online Scamming Paling Banyak Ditangani Kemlu Tahun IniContoh lowongan kerja palsu yang merekrut WNI ke Kamboja. (dok. Migrant Care)

Judha juga mengatakan bahwa tahun ini, kasus paling banyak yang diterima Kemlu RI adalah TPPO online scamming yang marak terjadi di Asia Tenggara.

“Angka kasus yang terus bertambah tentu menjadi perhatian mendalam pemerintah,” ujar dia.

Baca Juga: Kemlu RI Bebaskan Lagi 9 WNI Korban Online Scam Myanmar

3. Kasus di Kamboja juga naik delapan kali lipat

Kasus Online Scamming Paling Banyak Ditangani Kemlu Tahun IniPara WNI yang tertipu lowongan kerja bodong Kamboja dipulangkan. (dok. KBRI Phnom Penh)

Kasus pertama yang ditangani Kemlu RI adalah ratusan WNI yang terjebak pekerjaan bodong di Kamboja pada 2020. Saat ini, tercatat ada peningkatan delapan kali lipat kasus tersebut yang melibatkan WNI.

Awalnya dijanjikan akan menjadi customer service atau operator di luar negeri dengan gaji ratusan dolar AS. Naasnya para korban WNI ini malah diminta untuk menipu warga Indonesia lewat dunia maya.

"Dari 2020, sudah ada 2.438 kasus yang sudah ditangani dan di Kamboja itu jadi delapan kali lipat. Jadi, trennya bukan menurun tapi semakin meningkat. Bukan jumlahnya saja yang meningkat tapi juga jumlah negara tujuannya jadi lebih banyak," kata Judha, dalam paparannya di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Negara yang menjadi tujuan para pelaku online scamming ini pun merambah ke Myanmar, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, bahkan Malaysia dan Uni Emirat Arab.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya