Korsel-AS Godok Rencana Latihan Militer, Antisipasi Serangan Korut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, mengonfirmasi negaranya sedang membicarakan rencana latihan militer bersama Amerika Serikat (AS).
Latihan militer ini akan melibatkan kekuatan nuklir AS, yang tentu untuk melawan ancaman nuklir dari Korea Utara (Korut).
Baca Juga: Korsel Kucurkan Rp6,9 T untuk Lawan Drone Korut
1. Seoul berharap ambil bagian dalam operasi nuklir AS
Dilansir dari Yonhap, Senin (2/1/2023), Yoon berharap Seoul bisa ambil bagian dalam operasi pasukan nuklir AS, supaya bisa menanggapi lebih baik ancaman nuklir Korut.
“Untuk pencegahan yang efektif, kami sedang dalam pembicaraan dengan AS soal konsep rencana bersama dalam konteks latihan bersama dalam kemampuan nuklir dan tanggapan AS cukup positif,” kata Yoon.
“Senjata nuklir memang punya AS, tapi rencana, pemberian informasi, latihan dan juga pelatihan harus dilakukan bersama dengan Korsel,” ungkap dia, lagi.
2. Tak menampik ada kemungkinan bertemu Kim Jong Un
Editor’s picks
Ketika disinggung apakah akan ada pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un, seperti pendahulunya, Moon Jae In, Yoon tak mengatakan tak ada keraguan soal ini.
“Tapi, menurut saya, orang-orang sudah muak dengan pertemuan tingkat tinggi yang hanya untuk ‘pertunjukan’,” tutur dia.
Yoon ingin ada dialog soal isu kemanusiaan dan membuka kontak dialog antara Korsel dan Korut, dalam konteks diskusi serta agenda kedua negara yang terarah.
Baca Juga: Siaga Serangan Korut, Korsel Gelar Latihan Militer Skala Besar
3. Kim Jong Un ingin kekuatan nuklir Korut ditingkatkan
Sementara, Kim Jong Un menyerukan peningkatan ‘eksponensial’ dalam produksi hulu ledak nuklir, dan memerintahkan pengembangan rudal balistik antarbenua atau ICBM untuk melawan AS dan Korsel.
“Situasi ini mendorong Pyongyang untuk menggandakan upaya untuk memperkuat kekuatan militer kami secara luar biasa dan untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan dasar nasional kami,” kata Kim.
Kim juga menyoroti pentingnya memproduksi senjata nuklir taktis secara massal dan peningkatan persenjataan nuklir.