Lebih dari 20 Negara Daftar BRICS, Ada Indonesia?

Jokowi juga hadir di KTT BRICS Johannesburg

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 20 negara disebut telah mendaftar untuk bergabung dengan BRICS, yaitu aliansi ekonomi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Salah satu negara yang mendaftar adalah Indonesia.

Selain Indonesia, dilaporkan pula bahwa Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Argentina, Mesir, dan Ethiopia juga mendaftar untuk bergabung dengan BRICS.

“Perluasan BRICS akan mewakili kelompok negara-negara beragam dengan sistem politik berbeda yang punya tujuan sama untuk memiliki tatanan global yang seimbang,” kata Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, dikutip dari Anadolu, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Bantah Pernah Minta Jatah Menteri ke Jokowi

1. Jokowi hadir di KTT BRICS

KTT ke-15 BRICS digelar di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus 2023. Presiden RI Joko “Joko” Widodo pun hadir dalam KTT ini seiring dengan rangkaian kunjungan perdananya ke Afrika.

Selain itu, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva; Presiden China, Xi Jinping; serta Perdana Menteri India, Narendra Modi juga akan hadir. Sementara, Presiden Rusia, Vladimir Putin dipastikan akan hadir secara virtual.

Kehadiran Putin di Johannesburg diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

BRICS saat ini menyumbang setidaknya seperempat dari perekonomian global, seperlima dari perdagangan global, dan rumah bagi lebih dari 40 persen populasi dunia.

Baca Juga: Jokowi Bertolak ke Afrika, Indonesia Diundang ke KTT BRICS

2. Istana sebut Indonesia belum gabung BRICS

Lebih dari 20 Negara Daftar BRICS, Ada Indonesia?Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin memastikan kehadiran Presiden Jokowi di acara tersebut bukan sebagai anggota BRICS.

"Bapak Presiden hadir di forum ini untuk memenuhi undangan sebagai tamu, yakni dalam kapasitas Indonesia yang sedang memegang keketuaan ASEAN," ujar Bey dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).

Dalam kesempatan itu, Bey menjelaskan alasan Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kenya, Tanzania, dan Mozambiq. Menurutnya, semua negara di dunia statusnya sama dan perlu untuk diajak kerja sama.

Baca Juga: Pertamina Partisipasi Kunjungan Bersejarah Presiden Jokowi ke Afrika

3. Indonesia punya hubungan baik dengan negara di Afrika

Bey menerangkan, berdasarkan konferensi pers Jokowi di Tanzania, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan negara di Afrika.

Hubungan itu diperkuat sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan gerakan nonblok pada 1961.

"Spirit Bandung harus terus diperkuat melalui solidaritas dan kolaborasi antar negara-negara Global South," kata dia.

Baca Juga: Awali Kunjungan ke Afrika, Jokowi Tiba di Kenya

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya