Menlu AS: Ukraina Sudah Rebut 50 Persen Wilayah dari Rusia

50 persen wilayah ini sempat diduduki Rusia

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan bahwa Ukraina telah berhasil merebut setidaknya 50 persen wilayah yang sempat diduduki Rusia.

“Rusia telah kalah dalam perang di Ukraina,” kata Blinken, dikutip dari Nikkei, Senin (24/7/2023).

“Upaya Rusia untuk menghapus Ukraina dari peta, menghapus kedaulatannya, memasukkan Ukraina ke dalam Rusia, upaya itu telah gagal,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Aman Gak Liburan ke Polandia di Tengah Perang Rusia-Ukraina?

1. Rusia mengklaim serangan Ukraina gagal

Menlu AS: Ukraina Sudah Rebut 50 Persen Wilayah dari RusiaPresiden Belarus, Alexander Lukashenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/ President of Russia)

Sebaliknya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut bahwa serangan balik Ukraina telah gagal. Hal ini diungkapkan Putin ketika bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Lukashenko sempat melontarkan kalimat bahwa tidak ada serangan balasan dari Ukraina. Namun, sebelum selesai, kalimat itu sempat diinterupsi oleh Putin.

“Ada satu (serangan dari Ukraina) tapi gagal,” ucap Putin.

Baca Juga: Dubes Ukraina untuk Inggris Dipecat karena Kritik Presiden Zelenskyy

2. AS klaim Ukraina terus gempur Rusia

Menlu AS: Ukraina Sudah Rebut 50 Persen Wilayah dari RusiaMenteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (IDN Times/Sonya Michaella)

Namun, Blinken menegaskan bahwa Ukraina telah lama melancarkan serangan balasan ke Rusia. “Ini masih proses awal dari serangan balasan. Tapi Ukraina terus berusaha,” tutur Blinken lagi.

Belum lama ini, Ukraina juga baru saja menyerang depot amunisi Rusia di Krimea, yang mengakibatkan Jembatan Krimea. Ukraina disebut telah melancarkan serangan pesawat nirawak di sebuah depot senjata yang kemudian memicu ledakan.

Serangan ini terjadi di distrik Krasnogvardeisky dan telah dan telah memerintahkan evakuasi untuk penduduk dalam radius 5 kilometer.

3. Jembatan Krimea ditutup

Menlu AS: Ukraina Sudah Rebut 50 Persen Wilayah dari RusiaJembatan Krimea. (pixabay.com/AnnaIlarionova)

Ledakan terbaru diperkirakan berjarak lebih dari 160 kilometer dari jembatan Krimea. Pada Sabtu kemarin, jembatan yang sempat ditutup itu telah dibuka untuk lalu lintas mobil.

Otoritas Krimea mengatakan lalu lintas jembatan kembali dihentikan sampai pemberintahuan lebih lanjut setelah ledakan akibat serangan terbaru Ukraina.

Krimea dan jembatan penghubungnya dengan Rusia telah menjadi simbol pencaplokan Moskow yang dibenci rakyat Kiev. Jembatan itu dibuka pada 2018 dan telah menjadi target utama serangan pasukan Ukraina. Pada Oktober 2022, jembatan itu sempat ditutup karena terjadi ledakan besar. Namun jembatan kembali dibuka pada Februari.

Baca Juga: Krimea Diserang, Putin: Serangan Balasan ke Ukraina Akan Lebih Sadis!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya