Menlu Retno Bahas Investasi dan Perdagangan dengan Jepang

Percepatan penyelesaian IJEPA juga dibahas

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimaya Hayashi, di Tokyo, dalam rangka Strategic Dialogue ke-8 antara Indonesia dan Jepang.

Strategic Dialogue ini terakhir kali dilakukan tiga tahun yang lalu di Jakarta. Khusus untuk tahun ini, Strategic Dialogue memiliki arti tersendiri karena bertepatan dengan perayaan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang, 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang, bersamaan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN, dan Keketuaan Jepang di G7.

"Salah satu fokus pertemuan adalah kesepakatan untuk semakin memperkuat Kemitraan Strategis kedua negara agar cakupan kemitraan strategis kedua negara semakin luas dan menyeluruh," kata Retno dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).

Apa saja yang dibahas Retno dan Yoshimaya selama pertemuan?

1. Percepatan penyelesaian IJEPA

Retno membeberkan tiga hal yang ditekankan kepada Jepang, salah satunya adalah pentingnya penguatan kerja sama perdagangan dan investasi. Jepang memang merupakan mitra dagang terbesar ketiga untuk Indonesia.

"Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan Protokol Amandemen dari Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), guna mengatasi hambatan perdagangan dan memperluas akses produk unggulan kedua negara," ujar Retno.

Baca Juga: 6 ABK WNI Hilang, Retno Koordinasi Pencarian dengan Menlu Jepang 

2. Pentingnya fleksibilitas dari Jepang

Menlu Retno Bahas Investasi dan Perdagangan dengan Jepangilustrasi tuna kaleng (freepik.com/asier-relampagoestudio)

Untuk mencapai itu, fleksibilitas sangat diperlukan dalam perundingan. Retno kembali menekankan pentingya fleksibiitas Jepang dalam beberapa isu.

"Misalnya, soal penghapusan tarif produk tuna kaleng Indonesia, pengembangan sektor pekerja terampil di bidang pariwisata dan industri dan relaksasi ketentuan khusus produk untuk kopi dan sorbitol, yaitu produk substitusi gula," tutur Retno.

Selain itu, dia juga mendorong adanya perluasan komoditas ekspor buah tropis Indonesia.

3. Bahas soal investasi

Menlu Retno Bahas Investasi dan Perdagangan dengan JepangIlustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Retno juga menekankan kembali soal investasi yang kompetitif akan membantu upaya meningkatkan kerja sama investasi. Terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara, Retno juga menyatakan Jepang bisa berperan aktif.

"Beberapa kerja sama potensial yang kami bahas, antara lain pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, di mana Jepang dapat memberikan dukungan finansial, tenaga ahli, dan transfer teknologi," ujar Retno.

Baca Juga: Menlu Retno ke Jepang, Hadiri Forum Dialog Strategis 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya