Menlu Retno di G20: Banyak Negara Standar Ganda soal Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi baru saja merampungkan kunjungan kerjanya ke India guna menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri G20. Selama Presidensi G20 di India, Retno mengangkat masalah kemanusiaan dan disaster relief.
"Mengenai masalah kemanusiaan, saya menyoroti perang dan konflik telah membawa masalah kemanusiaan yang sangat luar biasa. Kita lihat apa yang terjadi di Myanmar, Palestina, Afghanistan, dan Ukraina," kata Retno, dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).
1. Banyak yang mengesampingkan isu Palestina
Retno menyatakan negara anggota G20 harus fokus dalam mewujudkan the wellbeing of the people.
"Saya sengaja memberikan satu contoh betapa dunia telah mengesampingkan penderitaan yang dialami oleh bangsa Palestina. Banyak sekali negara mengadopsi standar ganda untuk masalah Palestina," tegas Retno.
Dia mencontohkan ketika hadir dalam sidang Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, beberapa hari yang lalu. Kala itu, tidak ada pembicara yang menyinggung masalah Palestina.
"Saya juga menekankan pentingnya G20 dan dunia menghentikan ketidakadilan ini," tutur dia.
Baca Juga: Menlu Retno: Dunia Tidak Boleh Lupakan Konflik Palestina
2. Ucapan selamat ke Indonesia di presidensi tahun lalu masih mengalir
Editor’s picks
Sementara itu, ucapan selamat untuk Indonesia karena keberhasilan menavigasi G20 tahun lalu masih terus disampaikan semua negara.
“Tentunya kita bangga keberhasilan Indonesia memberikan harapan bahwa di tengah carut marut kondisi dunia, dengan pendekatan yang pas ternyata Indonesia berhasil membangkitkan semangat kerja sama dan kolaborasi di antara negara anggota G20,” ucap Retno.
“Tentunya Indonesia berharap agar semangat ini dapat dipertahankan tahun ini di bawah Presidensi India. Indonesia akan memberikan dukungan terhadap Presidensi India,” lanjut dia lagi.
3. Indonesia minta perang Ukraina dihentikan
Pada sesi pertama yang bertemakan multilateralisme, isu yang dibahas pun sama pada saat pertemuan Menlu G20 di Bali, tahun lalu, karena memang pembahasan yang berkelanjutan.
“Indonesia kembali menegaskan pentingnya spirit kerja sama dan penghormatan terhadap multilateralisme. Spirit ini penting sekali dipupuk di tengah situasi dunia yang suram,” ujar Retno.
“Dan Jika perang di Ukraina terus berlanjut, situasi global akan makin memburuk. Oleh karena itu, perang harus dihentikan. Penyelesaian secara damai harus terus diupayakan,” tegasnya lagi.
Retno menambahkan, perang di Ukraina semakin menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan pembangunan arsitektur keamanan kawasan yang inklusif guna menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.