Menlu Retno: Pentingnya Memperkuat Kerja Komisi HAM ASEAN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menekankan pentingnya upaya memperkuat kerja ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights atau AICHR. Para Menlu ASEAN bertemu dengan 10 representatif dari AICHR di Phnom Penh, Kamboja, dalam rangkaian ASEAN Foreign Ministerial Meeting (AMM).
Dalam kerjanya, komisi ini bertugas merumuskan upaya pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan. Setiap negara anggota ASEAN memiliki representatif atau perwakilannya untuk duduk di AICHR.
“Perlindungan hak asasi manusia, sama pentingnya dengan promosi hak asasi manusia,” kata Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (3/8/2022).
1. Wadah dialog untuk HAM
Dalam kaitan ini, Menlu tekankan pentingnya upaya untuk terus memperkuat kerja AICHR, antara lain melalui peningkatan engagement yang lebih banyak pemangku kepentingan, khususnya masyarakat madani dan LSM. Selain itu, interaksi secara reguler dengan lembaga hak asasi manusia internasional dan nasional juga sangat penting.
“Saya juga mengusulkan melembagakan platform untuk dialog mengenai HAM setiap tahun,” ucap Menlu Retno.
Dialog ini dapat digunakan untuk melihat situasi HAM, melakukan tukar pengalaman mengenai pelaksanaan HAM dan membantu kerja Komisi dalam menjalankan mandatnya.
“Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Kamboja akan menjadi co-host pelaksanaan Dialog Hak Asasi Manusia yang akan dilakukan November tahun ini,” lanjut dia.
Baca Juga: Menlu Retno dan Menlu China Bahas Penguatan Kerja Sama ASEAN
2. Soroti kasus perdagangan manusia
Menlu Retno juga menyoroti pentingnya isu perdagangan manusia menjadi perhatian kerja AICHR.
Menlu Retno menyampaikan saat ini Indonesia sedang melakukan pembicaraan dengan otoritas Kamboja untuk menangani isu perdagangan manusia yang terus marak akhir-akhir ini.
“Kerja sama serupa akan lebih bermanfaat jika diintensifkan dalam konteks ASEAN,” tegas Menlu Retno.
Baca Juga: Bertemu Menlu Negara Lain, Menlu Retno Selalu Angkat Isu Ukraina
3. Perkembangan Myanmar paska eksekusi empat aktivis
Selain itu, pertemuan antara para Menlu ASEAN dan AICHR ini juga menyoroti perkembangan di Myanmar termasuk pelaksanaan hukuman mati terhadap empat aktivis yang sebelumnya menjadi tahanan politik.
Eksekusi mati ini menunjukan bahwa tidak adanya komitmen junta militer Myanmar untuk melaksanakan Lima Poin Konsensus.