Menlu Retno Sindir Pernyataan PM Israel di DK PBB

Retno meminta agar gencatan senjata permanen dilakukan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi kembali hadir di sesi debat Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Sesi itu membahas soal kondisi Gaza, Palestina.

Kedatangan Menlu Retno ini juga menjalankan mandat dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membantu penyelesaian konflik Israel dan Palestina. OKI memberikan mandat kepada Retno dan beberapa menteri luar negeri lainnya.

"Saya menyampaikan bahwa saya hadir kembali di pertemuan DK PBB karena saya ingin berada di sisi yang benar dari sejarah, yaitu membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," kata Retno dalam konferensi pers daring, Kamis (30/11/2023).

"Selain itu, saya sampaikan kekhawatiran yang dalam atas situasi di Gaza saat ini. Saya juga khawatir terhadap meningkatnya serangan kepada warga Palestina di Tepi Barat. Apabila jumlah tawanan yang dibebaskan Israel sama banyaknya atau kurang lebih sama banyaknya dengan penangkapan baru di Tepi Barat, pertanyaannya adalah apa gunanya?" tanya Retno.

Baca Juga: Di PBB, Menlu Retno Minta Gencatan Senjata Permanen di Gaza

1. Retno sindir pernyataan PM Israel

Menlu Retno Sindir Pernyataan PM Israel di DK PBBMenlu Retno Marsudi di DK PBB, AS. (dok. Kemlu RI)

Dalam sesi tersebut, Retno sempat menyindir pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan melanjutkan serangan ke Gaza usai gencatan senjata rampung.

“Saya kutip pernyataan PM Netanyahu yang mengatakan bahwa operasi militer akan dilakukan kembali dengan kekuatan penuh pada saat truce selesai. Saya sampaikan saya tidak dapat memahami pernyataan semacam ini,” ujar Retno.

“Saya juga tidak bisa memahami jika DK PBB membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan ini pada akhirnya menjadi kenyataan. DK PBB harus dapat mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali di Gaza,” tegas Retno.

Baca Juga: Perpanjangan Gencatan Senjata di Jalur Gaza Masih Dibahas 

2. Jeda kemanusiaan saat ini tidak cukup untuk membantu warga Gaza

Menlu Retno Sindir Pernyataan PM Israel di DK PBBGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, Indonesia menyambut baik jeda kemanusiaan yang berlangsung saat ini. Dikabarkan bahwa gencatan senjata ini akan diperpanjang dan masih dibahas para juru runding masing-masin pihak.

“Namun pertanyaannya adalah apakah ini cukup? Indonesia berpendapat bahwa hal ini tidak cukup, karena humanitarian pause masih terlalu sempit dan rapuh untuk betul-betul membuat situasi Gaza lebih baik secara berkesinambungan,” tutur Retno.

Baca Juga: Menlu Retno Minta Semua Negara Adil Sikapi Konflik Gaza

3. Minta DK PBB keluarkan resolusi yang lebih kuat

Menlu Retno Sindir Pernyataan PM Israel di DK PBBMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di SMU PBB, November 2023. (dok. X @Menlu_RI)

Selain itu, Retno dan para Menlu OKI meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres agar fokus membahas masalah kemanusiaan dalam isu Gaza.

“Para Menlu OKI menekankan pentingnya dikeluarkan resolusi DK PBB yang lebih kuat, dengan fokus utama mengenai masalah kemanusiaan. Isu penting terkait gencatan senjata kembali disampaikan,” ungkap Retno.

“Dan dibahas pula mengenai penjajakan pembukaan akses lain pengiriman bantuan kemanusiaan, dan pentingnya penyederhanaan pengecekan keamanan agar bantuan kemanusiaan dapat lebih cepat tersalurkan karena memang kebutuhannya sangat mendesak,” katanya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya