MER-C Salurkan Bantuan dari Warga Indonesia ke Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bantuan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan masyarakat Indonesia akhirnya masuk ke Jalur Gaza bagian utara, tepatnya di kamp pengungsi Jabalia.
Dikutip dari laman X @mercindonesia, Rabu (24/1/2024), para relawan MER-C yang merupakan warga Palestina, sedang mempersiapkan makanan untuk didistribusikan ke pusat-pusat penampungan dan rumah-rumah warga yang terisolasi.
“Kami berharap, semoga akan ada bantuan tambahan terutama untuk anak-anak. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para dermawan atas usaha keras untuk membantu masyarakat Gaza yang terisolasi, dan mengalami dampak dari agresi Israel,” kata seorang warga di kamp pengungsian.
1. Kondisi memprihatinkan di lokasi penampungan
Selain di kamp Jabalia, MER-C juga menyalurkan bantuan berupa makanan ke pengungsi yang sementara tinggal di Sekolah Hamad, yang terletak di sebelah Rumah Sakit Indonesia.
Setidaknya 25.295 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza serta lebih dari 60 ribu orang dilaporkan terluka. Sampai hari ini, Israel juga masih menggempur Gaza.
Baca Juga: Sebanyak 20.000 Bayi Lahir Saat Konflik di Gaza, Bak di Neraka
Editor’s picks
2. Retno desak DK PBB segera bertindak
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kembali mendesak anggota DK PBB untuk segera menghentikan serangan Iseael di Gaza. Bahkan, kondisi di Gaza kini diperkirakan semakin memburuk lantaran sedikitnya bantuan yang masuk.
"Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat lebih dari 25 ribu orang tewas dan semakin banyak orang meninggal karena kelaparan dan penyakit
kedinginan, termasuk bayi dan anak-anak, terlalu sedikit bagi kita untuk bertindak?" ucap Retno di debat terbuka DK PBB, semalam.
Baca Juga: Menlu Retno: DK PBB Bukan untuk Toleransi Genosida
3. Indonesia tuntut gencatan senjata segera di Gaza
Retno juga menuntut agar diberlakukannya gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
“Ini akan menjadi penentu segalanya. Yang terpenting adalah memberi ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, mulai upaya pasca-konflik dan proses Two State Solution,” tambah Retno.
Pada saat yang sama, sangat penting untuk mendukung pekerjaan PBB untuk membuka jalan bagi pemberian bantuan kemanusiaan di Gaza.