Mesir Upayakan Percepat Bantuan Masuk ke Gaza

Satu-satunya jalur adalah via Rafah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Mesir kini tengah berupaya untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Saat ini dilaporkan jumlah bantuan kemanusiaan ke Gaza menurun lantaran gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berakhir.

Dilansir Middle East Online, Jumat (8/12/2023), Kepala Badan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan mengatakan bahwa Kairo tidak akan membiarkan Israel mendorong warga Palestina meninggalkan rumahnya sendiri.

“Israel mendorong warga Palestina mengungsi dari utara ke selatan, lalu sekarang dari selatan menuju perbatasan Rafah, dekat Mesir,” kata Rashwan.

Menurut dia, Israel bisa saja mendorong warga Palestina untuk mengungsi ke Yordania demi mengosongkan Jalur Gaza.

Rafah adalah satu-satunya perbatasan untuk jalur masuk bantuan kemanusiaan dari seluruh dunia ke Gaza. Di perbatasan tersebut, semua bantuan pun harus dicek terlebih dahulu oleh otoritas Israel.

Baca Juga: 2 Bulan Gaza Dibombardir Israel, 16.456 Orang Tewas

1. Jumlah bantuan kemanusiaan terus menurun

Mesir Upayakan Percepat Bantuan Masuk ke GazaGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa jumlah truk berisi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza terus menurun setiap harinya. Awalnya hampir 200 truk per hari ketika gencatan senjata, kini bahkan kurang dari 100 truk.

Mesir bersama PBB kini tengah melobi Israel agar bisa membuka akses kemanusiaan tanpa syarat untuk membantu para warga Palestina yang terdampak serangan Israel di Gaza.

2. Israel tambah pasokan BBM ke Gaza

Mesir Upayakan Percepat Bantuan Masuk ke GazaPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Kabinet Keamanan Israel akhirnya menyetujui peningkatan pasokan BBM ke Jalur Gaza untuk menghindari parahnya krisis kemanusiaan di sana.

Keputusan ini diambil secara internal, sebelum diajukan ke seluruh anggota kabinet untuk mendapatkan persetujuan resmi. Keputusan ini juga ditetapkan setelah Israel terus ditekan oleh Amerika Serikat (AS) untuk membuka akses kemanusiaan tanpa syarat ke Gaza.

Berakhirnya gencatan senjata pada awal Desember ini mengakibatkan Israel memutuskan untuk mengurangi separuh dari pasokan BBM untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aksi Israel ini jelas memperparah situasi kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga: Khan Younis Diserang, Warga Gaza: Kami Berlindung di Toilet Sekolah 

3. Israel mulai kepung Gaza selatan

Mesir Upayakan Percepat Bantuan Masuk ke GazaPasukan Pertahanan Israel di Perbatasan Israel-Gaza (twitter.com/IDF)

Pasukan Israel dilaporkan telah bentrok dengan para pejuang Hamas di Gaza selatan. Wilayah selatan ini adalah wilayah tempat mereka mengungsi dari utara akibat serangan Israel yang bertubi-tubi.

Akibat Israel sudah mulai mengepung Gaza selatan, para warga Palestina terpaksa harus mengungsi lagi ke Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Warga Palestina dilaporkan semakin terpojok di wilayah dekat perbatasan Mesir ini. Israel meminta agar warga Palestina merapat ke dekat perbatasan dengan alasan aman dan tidak akan terkena serangan Israel.

“Israel bohong. Tidak ada tempat di Gaza yang aman dan mereka akan kembali memburu kami di Rafah,” kata seorang warga Palestina bernama Samir Abu Ali.

Baca Juga: WNI Relawan di Gaza: Makanan Terbatas, Hanya Kurma

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya