Myanmar Tolak Pernyataan Bersama Menlu ASEAN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Myanmar menolak pernyataan bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN atau Joint Communique ASEAN Foreign Ministers Meeting pada 3 Agustus 2022.
Dalam salah satu paragraf soal isu Myanmar, para Menlu ASEAN menegaskan bahwa mereka kecewa dengan Myanmar yang tak menunjukkan kemajuan dalam Lima Poin Konsensus untuk mencapai perdamaian atas konflik.
1. Myanmar menolak pernyataan bersama Menlu ASEAN
Kementerian Luar Negeri Myanmar juga secara tegas menolak pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh perwakilan AICHR dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
“Myanmar menolak dan memisahkan paragraf ‘Perkembangan di Myanmar’ dalam Komunike Bersama Pertemuan Menlu ASEAN ke-55,” sebut Kemlu Myanmar, dikutip dari Myanmar ITV, Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Menlu ASEAN: Kami Kecewa dengan Myanmar
Baca Juga: Menlu Retno soal Myanmar: Kami Butuh Perbuatan, Bukan Kata-Kata
2. Soal eksekusi, Myanmar menyebut empat aktivis sebagai dalang kegiatan teroris
Editor’s picks
Sementara itu, Kemlu Myanmar juga mengatakan, tidak tepat jika semua pihak menyebut eksekusi mati yang Myanmar lakukan dilakukan kepada empat aktivis. Myanmar menyebut, empat orang itu bukan aktivis demokrasi.
“Mereka dieksekusi bukan karena mereka aktivis demokrasi melainkan dinyatakan bersalah karena menghasut, mendukung, mempersenjatai, dan melakukan kegiatan teroris yang menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah,” lanjut keterangan tersebut.
Myanmar juga telah mengirim surat kepada ketua dan negara-negara anggota ASEAN terkait kegiatan empat orang aktivis tersebut beserta fakta dan data.
3. Myanmar terus melanjutkan upaya dalam Five-Point Future Plan
Myanmar juga menegaskan akan terus melaksanakan Five-Point Future Plan dan akan bekerja sama secara konstruktif dengan ASEAN, sejalan dengan Piagam ASEAN.
“Myanmar akan terus memfasilitasi dan bekerja sama dengan Utusan Khusus Ketua ASEAN saat ini dalam pelaksanaan Lima Poin Konsensus ASEAN tanpa mengorbankan kedaulatan nasional Myanmar,” ujar pernyataan itu lagi.
Adapun junta militer Myanmar juga berkomitmen memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang lebih luas kepada rakyat Myanmar dengan cara adil dan tidak diskriminatif.
Baca Juga: Pernyataan Bersama ASEAN, Menlu Retno: Soal Myanmar Masih Digodok
Baca Juga: Isu Myanmar, ASEAN Harus Pertimbangkan Kembali Lima Poin Konsensus