PBB Minta Ekspor Senjata ke Israel Dihentikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelapor Khusus PBB untuk Situasi HAM di Palestina, Francesca Albanese, menegaskan ekspor senjata ke Israel harus segera dihentikan.
“Situasi di Jalur Gaza masih sama, bahkan setelah Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan. Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan keji mereka di Gaza,” kata Albanese, dikutip dari WAFA Agency, Jumat (26/4/2024).
“Ketakutan penduduk Gaza ini tidak bisa digambarkan dan situasi di Tepi Barat juga makin memburuk. PBB harus memikul tanggung jawab kemanusiaan serta memberikan keamanan bagi pengungsi warga sipil,” lanjut dia.
1. Israel tak mengizinkan dirinya masuk ke Palestina
Albanese mengaku sampai saat ini Israel belum memberi izin dirinya untuk bisa masuk ke Palestina untuk menjalankan tugas.
“Perlunya sanksi yang dijatuhkan ke Israel, melakukan gencatan senjata segera dan memberikan perlindungan bagi warga Palestina,” ungkapnya.
Baca Juga: Israel Siap Masuk Rafah, Tunggu Perintah Netanyahu
2. Jumlah korban tewas mencapai 34 ribu orang
Editor’s picks
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus meningkat. Per hari ini, Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru terkait korban tewas yang mencapai 34.097 orang, termasuk 14.685 anak-anak dan 9.670 perempuan.
Sementara jumlah korban terluka mencapai 76.980 orang dan 8 ribu orang masih dinyatakan hilang.
Data ini juga termasuk 48 orang Palestina terbunuh dan 79 orang lainnya terluka di Gaza dalam 24 jam terakhir.
3. Israel disebut setuju pertukaran sandera dengan Hamas
Israel dilaporkan telah menyetujui proposal AS soal pertukaran sandera Israel dan warga Palestina, di mana Israel telah menahan sekitar 700 orang Palestina.
Namun, dalam perundingan yang dimediasi oleh Qatar ini, masih ada beberapa isu yang belum terselesaikan, termasuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pengurangan militer Israel di Gaza.
Saat ini, Israel dikabarkan sedang menunggu jawaban dari Hamas, yang bisa memakan dua sampai tiga hari.
Baca Juga: Hamas Rilis Video Sandera Israel yang Minta Dibebaskan