PBB Minta Rusia Segera Tarik Pasukan dari Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan resolusi yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Pada Jumat (24/2/2023), tepat setahun invasi tersebut diluncurkan dan perang masih berlanjut.
Resolusi tersebut didukung 141 negara, 32 abstain, dan 7 negara menentang, termasuk Rusia.
Pemungutan suara di Majelis Umum PBB ini menyerukan agar perdamaian dibentuk sesegera mungkin.
Baca Juga: Setahun Perang Ukraina, AS Ingin Rusia Dijatuhkan Sanksi Lebih Berat
1. Resolusi dukung kedaulatan Ukraina
Dilansir dari BBC, Jumat, resolusi tersebut menegaskan kembali dukungan untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina serta menolak klaim Rusia atas bagian negara yang didudukinya.
“PBB juga menuntut agar Rusia segera sepenuhnya, tanpa syarat menarik semua pasukan militernya dari Ukraina dalam perbatasan yang diakui secara internasional dan menyerukan penghentikan perang,” sebut pernyataan Majelis Umum PBB.
Resolusi tersebut disahkan karena telah didukung oleh 141 negara yang memilih ‘YA’.
Baca Juga: Jet Tempur Su-25 Rusia Jatuh di Dekat Ukraina, Pilot Tewas
2. Rusia harus mengakhiri invasinya
Editor’s picks
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan, pemungutan suara tersebut memperjelas bahwa Rusia harus mengakhiri agresi ilegalnya. Ia menegaskan, integritas teritorial Ukraina harus dipulihkan.
“Satu tahun setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh, dukungan global untuk Ukraina tetap kuat,” ucap Kuleba.
3. Putin salahkan Barat dan NATO soal perang di Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim bahwa AS dan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO memang sudah menyiapkan perang di Ukraina.
Putin membeberkan hal ini dalam pidatonya di Kremlin menjelang satu tahun apa yang mereka sebut operasi militer di Ukraina. Putin menyebut, AS dan NATO memang sudah berencana untuk menjadikan Ukraina sebagai ‘alasan’ agar bisa menekan Rusia.
“Mereka menolak usulan keamanan bersama pada Desember 2021. Semakin jelas bahwa mereka agresif dan memang ingin adanya perang besar,” tegasnya.
Satu tahun sudah perang Rusia dan Ukraina berkecamuk, korban tewas yang merupakan warga sipil karena konflik tersebut mencapai 8.006 orang.
Data ini dibeberkan oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) per 21 Februari 2023.
Selain itu, ada 13.287 orang yang terluka akibat invasi Rusia tersebut ke Ukraina. Namun, angka ini masih akan terus bertambah lantaran belum sepenuhnya terhitung dari wilayah-wilayah yang kini diduduki Rusia.
Baca Juga: Gus Muhaimin dan Dubes Rusia Gelar Dialog Kehidupan Islam RI-Rusia