Perahu Nelayan Filipina Ditabrak di Laut China Selatan, 3 Tewas

Perahu nelayan ini ditabrak kapal tanker

Jakarta, IDN Times - Perahu nelayan Filipina di Laut China Selatan dilaporkan telah ditabrak kapal tanker minyak di wilayah Laut China Selatan. Akibatnya, tiga nelayan tewas.

Dilansir dari CNN, Rabu (4/10/2023), kapal tanker ini diketahui berbendera Kepulauan Marshall. Penjaga pantai Filipina menyebut insiden ini sebagai ‘tabrakan yang tidak disengaja’.

Presiden Filipina, Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos mengatakan, Manila akan menyelidiki insiden tersebut untuk mengetahui penyebab pastinya.

“Kami akan melakukan segala uoaya untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas insiden maritim ini,” kata Bongbong.

1. Insiden terjadi dekat Scarborough Shoal

Insiden ini dilaporkan terjadi pada Senin pagi waktu setempat, sekitar pukul 04.20 dan lokasinya dekat dengan Scarborough Shoal yang disengketakan Filipina dengan China.

Bongbong kini memerintahkan penjaga pantai Filipina untuk menggelar penyelidikan terkait kecelakaan tersebut.

“Mari kita menahan diri untuk berspekulasi terkait insiden ini,” ujar Bongbong lagi.

Baca Juga: 5 Masjid Paling Terkenal di Filipina, Ada yang Berwarna Pink!

2. Ketegangan antara Filipina dan China

Perahu Nelayan Filipina Ditabrak di Laut China Selatan, 3 Tewaspotret kondisi di Laut China Selatan (pixabay.com/user1488365914)

Baru-baru ini, hubungan antara Filipina dan China cukup memanas lantaran Beijing memasang penghalang terapung di kawasan Laut China Selatan, yang kini sudah dicopot paksa oleh Filipina.

“Pembatas ini menimbulkan bahaya bagi navigasi dan jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Ini menghambat aktivitas penangkapan ikan dan mata pencaharian nelayan Filipina,” demikian pernyataan dari penjaga pantai Filipina, kala itu.

3. China sebut ada kapal Filipina yang menyusup

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa ada kapal dari Filipina yang menyusup ke wilayah perairannya pada Jumat lalu. Namun, China tak secara terbuka mengangkat isu soal penghalang apung ini.

“Penjaga pantai China telah mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan hukum untuk mengusir kapal-kapal Filipiina dan operasi ini harus dibatasi secara profesional,” ucap juru bicara Kemlu China, Wang Wenbin.

China menegaskan, perairan dangkal tersebut adalah wilayah yang melekat dengan China. China menyebut Scarborough Scoal yaitu Pulau Huangyan.

Baca Juga: China Usulkan Komunitas Maritim untuk Stabilitas Laut China Selatan

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya