Perdana ke Mongolia, Menlu Retno Promosikan Wisata Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyoroti isu kerja sama ekonomi, pariwisata dan peran perempuan ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mongolia Battsetseg Batmunkh di Ulanbator, Mongolia, kemarin.
“Kami berdua baru saja mengadakan pertemuan bilateral yang konstruktif di mana kami mengeksplorasi peluang untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Mongolia,” kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (29/6/2023).
Perdana ke Ulanbator, Retno rencananya akan berpartisiapsi dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan hari ini.
“Kami senang dapat meneken MoU tentang Peningkatan Kerja Sama di Diplomasi dan Hubungan Internasional. Saya juga senang mengetahui rencana Mongolia untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Jakarta,” ujar Retno.
1. Kerja sama ekonomi Indonesia dan Mongolia
Retno mengatakan, bakal ada kerja sama B-to-B antara perusahaan Indonesia, Modena, dan Nomin Holding dari Mongolia.
“Ini adalah investasi signifikan pertama dari Indonesia, untuk mendirikan saluran distribusi untuk peralatan rumah tangga di Mongolia. Kami sepakat untuk mempromosikan lebih banyak fasilitas perdagangan dan meminimalkan hambatan perdagangan,” ucap Retno.
Selain itu, Indonesia juga ingin untuk meningkatkan komoditas ekspor potensial ke Mongolia, seperti produk farmasi dan peralatan elektronik. Kerja sama antara kedua Kamar Dagang dan Industri masing-masing juga akan dimulai.
Baca Juga: Warga Mongolia Serbu Gedung Pemerintah Akibat Dugaan Korupsi
2. Destinasi wisata super prioritas dipromosikan
Pada hubungan antarmasyarakat, Retno sempat mempromosikan terkait lima destinasi wisata Super Prioritas bagi para pelancong Mongolia. Adapun tujuan ini ialah Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo.
“Kami senang memiliki Pusat Kebudayaan Mongolia di Tanjung Lesung, dan merupakan Pusat Kebudayaan Mongolia pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang berdiri sejak 2017,” ungkap Retno.
3. Kerja sama meningkatkan partisipasi perempuan
Tak lupa isu perempuan juga diangkat Retno, di mana ia akan berbicara di Pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan di Ulanbator.
“Saya akan menyoroti pentingnya melihat peran perempuan dalam situasi konflik melalui perspektif yang berbeda. Kesempatan yang lebih luas harus diberikan kepada perempuan untuk memainkan peran mereka sebagai agen perdamaian,” tutur Retno.
Secara bilateral, Indonesia dan Mongolia juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam kapasitas memelihara perdamaian, khususnya meningkatkan partisipasi perempuan dalam pasukan perdamaian.
Baca Juga: Menlu Retno: 143 WNI Korban Perdagangan Orang Dibebaskan dari Filipina