PM Singapura Positif COVID-19 Pertama Kalinya

PM Lee Hsien Loong baru saja dari Afrika Selatan dan Kenya

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, positif COVID-19 untuk pertama kalinya. Lee Hsien Loong dinyatakan positif COVID-19 usai melakukan kunjungan ke Afrika Selatan dan Kenya.

“Saya terinfeksi COVID-19 untuk pertama kalinya pagi ini,” kata Lee, dikutip dari Channel News Asia, Senin (22/5/2023).

“Saya positif COVID-19 setelah kunjungan terakhir saya. Saat ini saya baik-baik saja tapi dokter menyarankan saya harus isolasi mandiri sampai hasilnya negatif,” lanjut dia.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Tantangan Ekonomi Global Pasca COVID, Apa Saja?

1. Lee minta warga Singapura tetap waspada

PM Singapura Positif COVID-19 Pertama KalinyaLee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura (Twitter.com/leehsienloong)

Lee mengaku, mengambil vaksin booster COVID-19 terakhir di November 2022. Ia juga menyarankan agar warga Singapura waspada karena kasus COVID-19 kembali naik.

“Mohon tetap lanjutkan vaksin booster untuk menurunkan risiko jika terinfeksi,” ucap Lee.

Lee diketahui baru saja menyelesaikan kunjungan ke Afrika Selatan pada 14-16 Mei dan Nairobi, Kenya, pada 17-19 Mei 2023.

Baca Juga: 2 WNI Ditangkap Otoritas Singapura, Bawa Uang Tunai Rp394 Juta!

2. Kasus COVID-19 di Singapura naik sejak April

PM Singapura Positif COVID-19 Pertama KalinyaIlustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Sementara itu, kasus COVID-19 di Singapura mulai naik sejak April 2023. Kementerian Kesehatan Singapura sudah mengimbau warga segera mendapatkan vaksin booster kedua.

“Keuntungan jika melanjutkan vaksin booster dapat meringankan gejala,” sebut kementerian itu.

Baca Juga: Pembantu Myanmar yang Bunuh Majikan di Singapura Terancam Vonis Mati

3. Kasus harian tembus 4 ribu bulan lalu

PM Singapura Positif COVID-19 Pertama KalinyaMerlion (pixabay.com/Holger Detje)

Meski pandemik sudah dinyatakan berakhir, kasus COVID-19 di Singapura sempat tinggi. Bulan lalu, kasus harian di Negeri Singa tersebut menyentuh angka 4 ribu kasus.

Namun, Kemenkes Singapura menyatakan bahwa angka tersebut masih jauh di bawah angka kasus harian saat puncak pandemik pada 2021 dan 2022.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya