PM Sri Lanka Ditunjuk Jadi Plt Presiden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe ditunjuk menjadi plt presiden menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang saat ini kabur ke Maladewa.
Akibat penunjukan Wickremesinghe ini, massa makin mengamuk dan menyerbu kantor perdana menteri di Kolombo.
Sejumlah media melaporkan bahwa kepolisian dan tentara sudah tak bisa lagi menahan serbuan massa. Padahal, mereka sudah menembakkan gas air mata.
1. Perdana menteri jadi plt presiden
Rajapaksa diketahui melarikan diri ke Maladewa setelah gagal ke Dubai. Hingga saat ini, belum ada pengunduran resmi dari dirinya.
Massa yang berkumpul di kantor perdana menteri bahkan memberikan tenggat waktu hingga pukul 13.00 siang waktu setempat, bagi Rajapaksa dan Wickremesinghe mengundurkan diri.
Baca Juga: Sri Mulyani: Krisis Sri Lanka Akan Dibahas di G20 Indonesia
2. Massa kembali geruduk kantor perdana menteri
Editor’s picks
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (13/7/2022), massa mulai menyerbu kantor Wickremesinghe usai Rajapaksa kabur ke Maladewa.
Namun, bukannya mengundurkan diri, Rajapaksa malah menunjuk Wickremesinghe menjadi plt presiden.
Sebelumnya, Rajapaksa berjanji akan mundur dari jabatan presiden. Wickremesinghe juga mengatakan akan mundur dari posisinya sebagai perdana menteri.
3. Situasi darurat diberlakukan di Sri Lanka
Sementara itu, Wickremesinghe baru saja mendeklarasikan status darurat di Sri Lanka. Jam malam juga diberlakukan di negara berpenduduk 22 juta orang tersebut.
Mengetahui penetapan status tersebut, massa semakin mengamuk. “Kami tidak mau status darurat. Kami ingin Rajapaksa dan Ranil pergi, bukan menetapkan status darurat,” teriak seorang pemimpin unjuk rasa, Kalpana Madhubhashini.
Bahkan, mereka mengajak seluruh warga Sri Lanka untuk datang ke Kolombo, guna menggeruduk kantor perdana menteri, menuntut pengunduran dirinya.
Baca Juga: Presiden Sri Lanka Berhasil Kabur ke Luar Negeri, Disebut ke Maladewa