Presiden Erdogan Bakal Temui Swedia dan Finlandia Terkait NATO 

Turki didesak agar menerima Finlandia dan Swedia

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, diminta untuk menyetujui masuknya Swedia dan Finlandia ke NATO. Desakan ini bakal diajukan saat KTT NATO pada 28-39 Juni mendatang, di Madrid, Spanyol.

Erdogan juga dilaporkan bakal bertemu dengan pemimpin Swedia, Finlandia, dan NATO, sebelum pertemuan puncak tersebut. Hal itu disampaikan juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.

Hingga saat ini, pendaftaran Swedia dan Finlandia ke NATO masih ditentang Turki. Erdogan menganggap, dua negara Nordik ini mendukung keberadaan militan Kurdi yang dianggap sebagai teroris oleh Turki.

1. Turki tetap pada pendiriannya

Presiden Erdogan Bakal Temui Swedia dan Finlandia Terkait NATO Ibrahim Kalin, juru bicara Kepresidenan Turki (Twitter.com/Ibrahim Kalin)

Pembicaraan dengan Swedia dan Finlandia tersebut, menurut Kalin, tidak akan mengubah keputusan Turki nantinya. Turki tetap menentang Stockholm dan Helsinksi bergabung NATO.

“Tidak berarti kami akan mengambil langkah mundur dari posisi kami. Kami telah membawa negosiasi ke titik tertentu,” kata Kalin, dikutip dari VOA, Senin (27/6/2022).

Finlandia dan Swedia resmi mendaftarkan diri untuk bergabung ke NATO pada pertengahan Mei kemarin. Sementara itu, Amerika Serikat (AS) menjamin kedua negara Nordik ini aman dari jegalan Turki untuk melenggang bebas masuk ke NATO.

Baca Juga: Rusia Akan Kirim Rudal Nuklir ke Belarusia untuk Hadapi NATO

2. AS percaya diri Turki dapat menerima Finlandia dan Swedia

Presiden Erdogan Bakal Temui Swedia dan Finlandia Terkait NATO Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meyakini bahwa Turki akan dapat mengatasi perbedaannya dengan Swedia dan Finlandia.

“AS mendukung penuh Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO dan saya yakin bahwa kedua negara akan segera menjadi sekutu NATO,” ujar Blinken.

Menurut Blinken, Finlandia dan Swedia bisa berbicara langsung dengan Turki dan bekerja sama mengatasi kekhawatiran yang telah diangkat Ankara, serta menemukan solusi untuk mengatasinya.

3. Sejumlah isu penting akan dibahas di KTT NATO

Presiden Erdogan Bakal Temui Swedia dan Finlandia Terkait NATO Presiden China Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Beberapa isu bakal dibahas di KTT NATO, yang di luar perkiraan juga ditentang oleh sejumlah kubu masyarakat di Spanyol. Mereka meminta KTT tersebut dibatalkan karena menganggap NATO malah menjadi ancaman bagi perdamaian.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan KTT NATO mendatang bakal memusatkan perhatian pada ancaman dari sisi selatan Eropa di Afrika, di mana ia mengatakan Rusia merupakan ancaman bagi Eropa. 

Pertumbuhan China sebagai kekuatan militer, politik, dan ekonomi juga bakal dibahas karena menyangkut aliansi Barat.

“Untuk pertama kalinya, kami akan membahas pertumbuhan China dan tantangan yang akan ditimbulkan terhadap kepentingan dan keamanan serta nilai-nilai Barat,” ungkap Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dikabarkan bakal menyampikan pidato yang menyangkut invasi Rusia.

Baca Juga: Bertolak ke Spanyol, Presiden Korsel akan Hadiri KTT NATO

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya