Presiden Mesir Ungkap Ada Upaya Intensif Gencatan Senjata di Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi menyebut adanya upaya intensif Mesir untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza, pertukaran tahanan serta akses bantuan ke Gaza.
Pertemuan tersebut disampaikan Sisi dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kemarin yang mengunjungi perbatasan Rafah, jalur masuknya bantuan dari Mesir ke Gaza.
“Penting bagi Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya terkait perang di Gaza. Saat ini ada upaya dari Mesir untuk mengupayakan gencatan senjata di Gaza,” kata al-Sisi, dikutip dari Anadolu, Senin (25/3/2024).
“Selain itu, ada konsenkuensi serius dari penghentian pendanaan kepada UNRWA. Ini dianggap sebagai hukuman kolektif bagi warga Palestina yang tidak bersalah,” ucap dia.
1. Sekjen PBB ke Rafah
Sementara itu, Guterres mengunjungi Rafah, kota perbatasan Mesir-Gaza pada Sabtu (23/3/2024). Dia mengulangi seruan untuk melakukan gencatan senjata Hamas-Israel.
Guterres mengatakan sudah waktunya untuk membanjiri Gaza dengan bantuan kemanusiaan. Ini karena membiarkan kelaparan di wilayah tersebut merupakan kebiadaban.
Di sisi lain, Israel telah berjanji akan mengirim pasukan menyerang Rafah. Rencana itu akan tetap dilakukan meski tanpa dukungan dari sekutu dekatnya, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: AS: Israel Akan Hadapi Isolasi Global jika Serang Rafah
Editor’s picks
2. Serangan Israel ke Rafah akan memperburuk keadaan
Guterres berada di perbatasan Mesir, dekat antrean panjang truk bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza. Dia ingin membanjiri wilayah Gaza dengan bantuan yang menyelamatkan nyawa.
"Serangan lebih lanjut (ke Rafah) akan memperburuk keadaan, lebih buruk bagi warga sipil Palestina, lebih buruk lagi bagi para sandera, dan lebih buruk lagi bagi semua orang di wilayah tersebut," katanya.
Guterres mengeluh kesulitan mengalirkan bantuan ke Gaza. Sebagian besar lembaga bantuan internasional menyalahkan kesulitan itu karena tindakan Israel.
3. Israel nekat akan tetap serang Rafah
Kota Rafah saat ini dipadati sekitar 1,5 juta orang. Kota ini berada di Gaza paling selatan. Israel berencana menyerang dengan pasukan darat meski tanpa dukungan dari sekutu AS.
Saat ini, meski pasukan darat Israel belum menuju Rafah, tapi kota itu terus dibombardir. AS sudah memperingatkan Israel untuk mengurungkan niatnya tersebut, tetapi Israel tetap bakal melancarkan operasi darat ke Rafah.