Presiden Zelenskyy Bertekad Pertahankan Bakhmut 

Pasukan Rusia terus menerobos masuk ke Bakhmut

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan pasukan Ukraina bakal terus mempertahankan Bakhmut dari serangan Rusia. Perang Rusia dan Ukraina kini semakin sengit di wilayah tersebut.

Konflik antara dua negara juga akan memasuki satu tahun lamanya pada 24 Februari 2023 besok.

“Ukraina sudah banyak mengorbankan nyawa untuk mempertahankan Bakhmut,” kata Zelenskyy, dikutip dari BBC, Senin (20/2/2023).

1. Pasukan Ukraina disebut sudah kalah jumlah di Bakhmut

Presiden Zelenskyy Bertekad Pertahankan Bakhmut Presiden Ukraina, Vlodymyr Zelensky. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Sementara itu, jumlah pasukan Ukraina di Bakhmut kini disebut sudah kalah jumlah dengan pasukan Rusia yang terus menerobos masuk.

“Ini memang bukan kota yang besar. Faktanya, seperti Donbas, kota ini juga sudah dihancurkan Rusia. Penting bagi kami mempertahankan kota ini dan tidak membiarkan semua orang mati,” ucap dia lagi.

Bakhmut yang masuk ke dalam wilayah Donetsk ini berpenduduk 70 ribu orang. Namun, penduduk terus berkurang hingga 5 ribu orang akibat perang.

Baca Juga: AS Ultimatum China Agar Tak Dukung Rusia Invasi Ukraina

2. Pasukan Rusia terus merangsek ke wilayah Barat Ukraina

Presiden Zelenskyy Bertekad Pertahankan Bakhmut pemandangan Sungai Dnipro di Kyiv (instagram.com/viewfinder.ua)

Zelenskyy juga mengungkapkan bahwa pasukan Rusia terus merangsek masuk ke wilayah Barat yaitu Kramatorsk dan Sloviansk serta Dnipro yang berada di tengah Ukraina.

“Kami akan melawan sambil mempersiapkan strategi selanjutnya,” tutur Zelenskyy.

Pasukan Rusia sendiri telah mengepung Bakhmut sejak Juli tahun lalu.

3. AS tuding Rusia lakukan kejahatan kemanusiaan di Ukraina

Presiden Zelenskyy Bertekad Pertahankan Bakhmut Wakil Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Kamala Harris merespon kepada pendukung saat ia tiba untuk reli kampanye 'drive-in' di Fayetteville, North Carolina, Amerika Serikat, Minggu (1/11/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Drake)

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, mengatakan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama invasinya di Ukraina.

Berbicara di Konferensi Keamanan Munich, beberapa hari sebelum peringatan Moskow meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, Harris mengatakan pasukan Rusia telah melakukan serangan meluas dan sistemik terhadap penduduk sipil negara itu.

“Dalam kasus tindakan Rusia di Ukraina, kami telah memeriksa buktinya, kami mengetahui standar hukumnya, dan tidak ada keraguan bahwa ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Dan saya katakan kepada semua orang yang telah melakukan kejahatan ini, dan kepada atasan mereka yang terlibat dalam kejahatan ini, Anda akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Harris.

Pemerintahan Biden, pada Maret 2022, secara resmi menetapkan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina dan mengatakan akan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengadili para pelanggar.

Penentuan kejahatan terhadap kemanusiaan melangkah lebih jauh, menunjukkan bahwa serangan terhadap warga sipil dilakukan secara luas dan sistematis.

Baca Juga: AS Beberkan Bukti Rusia Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Ukraina

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya