Putin soal Referendum: Pilihan Mereka Sudah Jelas

Upacara penerimaan 4 wilayah Ukraina digelar di Kremlin

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan penandatanganan serah terima empat wilayah Ukraina yang melakukan referendum yaitu Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk.

Penandatanganan ini dilakukan pada 30 September 2022 kemarin di aula St. George, Istana Kremlin, Moskow. Penandatanganan ini juga menandai pembentukan subjek baru Rusia.

Baca Juga: Ukraina Percepat Masuk Anggota NATO Usai Putin Umumkan Aneksasi

1. Putin menegaskan bahwa warga empat wilayah tersebut ingin bersama Rusia

Putin soal Referendum: Pilihan Mereka Sudah JelasPresiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS)

Melansir keterangan resmi dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Senin (3/10/2022), dalam pidatonya, Putin menegaskan bahwa warga dari empat wilayah tersebut memang ingin bergabung dengan Rusia.

"Sudah dapat ditarik kesimpulan dan hasilnya telah diketahui. Orang-orang telah menentukan pilihan mereka, pilihan yang jelas," kata Putin.

"Dan tentu saja ini adalah hak mereka, hak mereka yang tidak dapat dirampas, yang tercantum dalam pasal pertama Piagam PBB, yang secara langsung berbicara tentang prinsip prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri masyarakat," lanjut Putin lagi.

Baca Juga: Kemlu RI: Referendum 4 Wilayah Ukraina Langgar Hukum Internasional

2. Rusia memveto resolusi DK PBB soal aneksasi

Putin soal Referendum: Pilihan Mereka Sudah JelasLambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Sebelumnya, Rusia memberikan hak veto pada Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) soal aneksasi Rusia terhadap empat wilayah Ukraina. Resolusi ini diusulkan oleh Amerika Serikat dan Albania.

Akibat diveto Rusia, resolusi ini pun gagal diadopsi. 

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield meminta agar negara-negara lain menolak pengakuan Rusia tersebut. Ia juga meminta Rusia segera menarik pasukannya dari Ukraina.

"Pencaplokan wilayah ini bertentangan dengan prinsip-prinsip PBB dan Presiden Putin jelas melanggar hukum internasional," kata Greenfield di Markas Besar PBB, New York.

Empat wilayah yang dicaplok Rusia ini merupakan 15 persen dari wilayah Ukraina dan disebut sebagai aneksasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Rusia Klaim Menang Referendum di Empat Wilayah Ukraina 

3. Rusia menyerukan gencatan senjata dan berdialog

Putin soal Referendum: Pilihan Mereka Sudah JelasPasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina (www.google.com/maps)

Dalam pidatonya, Putin juga menyerukan agar Ukraina melakukan gencatan senjata atas semua peperangan sejak 2014, yang merujuk pada konflik Krimea.

"Kami menyerukan kepada rezim Kiev agar segera melakukan gencatan senjata atas semua operasi militer dan peperangan yang dilancarkan sejak tahun 2014 dan kembali ke meja perundingan," ucap dia.

"Kami siap melakukan ini dan kami telah menyampaikannya lebih dari sekali. Tapi kami tidak akan membahas pilihan rakyat Donetsk, Lugansk, Zaporozhye dan Kherson, mereka sudah menjatuhkan pilihan, Rusia tidak akan mengkhianatinya," pungkas Putin.

Saat hasil referendum dihitung, para pejabat pro-Rusia di empat wilayah Ukraina selatan dan timur mengklaim bahwa 93 persen surat suara di wilayah Zaporizhzhia mendukung aneksasi. Disusul dengan 87 persen di Kherson, 98 persen di Luhansk, dan 99 persen di Donetsk. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya