Qatar Bocorkan Ada Diskusi Gencatan Senjata di Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Qatar mengumumkan dimulainya pembicaraan antara Hamas dan Israel soal kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun pembicaraan ini dilakukan secara tidak langsung.
“Negosiasi dilanjutkan di Doha,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, dikutip Anadolu, Rabu (20/3/2024).
Ansari mengakui ada sebuah pertemuan yang digelar pada Senin (18/3/2024). Saat itu, Israel mempresentasikan tanggapannya terkait proposal Hamas untuk kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Delegasi Israel dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen, David Barnea.
1. Melibatkan Mesir dan Amerika Serikat
Qatar tidak sendiri dalam memediasi perundingan ini. Mesir dan Amerika Serikat (AS) juga hadir demi membantu kedua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza serta pertukaran sandera dan tahanan.
Perang Israel dan Hamas telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade Israel yang melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih, hingga obat-obatan. Sekitar 60 persen infrastruktur di Gaza juga telah hancur.
2. Qatar minta Israel untuk tidak serang Rafah
Editor’s picks
Selain itu, pemerintah Qatar mengeluarkan peringatan ke Israel agar mengurungkan niatnya menyerang Rafah. Jika serangan itu terjadi, bakal ada dampak besar nantinya.
"Operasi militer Israel di Rafah akan menyebabkan kehancuran besar dan merupakan kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Ansari.
3. Israel klaim lebih dari 50 pejuang Hamas tewas di Al-Shifa
Pada Selasa (19/3/2024), Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Serangan militer Israel itu mulai sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat ketika warga Muslim Palestina sedang bersiap-siap untuk sahur.
Dari serangan tersebut, Israel mengklaim berhasil menghabisi sekitar 50 pejuang Hamas. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekitar 30 ribu orang, terdiri dari warga sipil yang mengungsi, pasien hingga staf medis, terjebak di dalam RS Al-Shifa.
"Kami sedang melakukan operasi presisi di fasilitas medis tersebut. Kelompok Hamas telah berkumpul lagi di kompleks RS Al-Shifa," begitu pernyataan militer Israel.