Qatar Evaluasi Perannya sebagai Mediator Israel-Hamas

Namun Qatar tetap upayakan gencatan senjata di Gaza

Jakarta, IDN Times - Qatar tengah mengevaluasi ulang perannya sebagai mediator antara Israel dan Hamas guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Kami sedang berkonsultasi dengan Turki dan sepakat bahwa perlunya semua pihak untuk melakukan deeskalasi, dialog dan menyelesaikan permasalahan di kawasan secara logis, bukan melalui senjata dan kekerasan,” kata Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (23/4/2024).

“Kami juga berdiskusi soal perkembangan terakhir perang di Jalur Gaza dan menekankan pentingnya masyarakat internasional meningkatkan tanggung jawab untuk mengakhiri eskalasi Israel, serta kami juga berbicara soal upaya gencatan senjata,” ucap dia.

Baca Juga: Hampir 300 Mayat Ditemukan di Gaza, Kondisinya Mengerikan!

1. Peran mediator terbatas

Di sisi lain, Al Thani mengakui bahwa peran Qatar sebagai mediator juga terbatas dan tidak dapat menawarkan sejumlah hal yang mungkin saja bisa ditolak oleh sejumlah pihak terkait.

“Sayangnya terdapat penyalahgunaan mediasi ini untuk kepentingan politik, sehingga kami perlu evaluasi komprehensif soal peran mediator ini,” ungkap Al Thani.

“Doha sangat berkomitmen terhadap peran kami tapi ada batasan,” lanjut dia.

2. Jumlah korban tewas mencapai 34 ribu orang

Qatar Evaluasi Perannya sebagai Mediator Israel-HamasRumah sakit al-Shifa di Gaza yang diserang Israel. (Twitter.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus meningkat. Per hari ini, Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru terkait korban tewas yang mencapai 34.097 orang, termasuk 14.685 anak-anak dan 9.670 perempuan.

Sementara jumlah korban terluka mencapai 76.980 orang dan 8 ribu orang masih dinyatakan hilang.

Data ini juga termasuk 48 orang Palestina terbunuh dan 79 orang lainnya terluka di Gaza dalam 24 jam terakhir.

3. Ratusan jasad di kuburan massal ditemukan di Khan Younis

Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa telah ditemukan sekitar 200 jasad yang dibunuh dan dikuburkan secara massal oleh pasukan Israel di sebuah rumah sakit di Khan Younis, selatan Gaza.

“Kami menemukan ratusan jasad dari dalam Kompleks RS di Khan Younis. Hampir 200 jasad,” kata Juru Bicara Pertahanan Sipil Haza, Mahmud Bassal.

“Beberapa jasad yang ditemukan sudah membusuk. Kami sulit mengidentifikasi mereka tapi kami terus berupaya,” lanjut dia.

Bassal menuntut agar penyelidikan internasional dilakukan untuk mengadili Israel terkait kejahatan terhadap warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya