RI Minta OKI Lebih Aktif Tangani Isu Palestina dan Afghanistan
Ilustrasi penduduk Afghanistan (Pixabay.com/ArmyAmber)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, diplomasi perdamaian dan kemanusiaan menjadi salah satu prioritas diplomasi Indonesia di tahun 2023. Hal ini diungkapkan Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu RI yang digelar pada Rabu (11/1/2023).
“Sebagaimana amanah Konstitusi, Indonesia secara konsisten akan terus membantu perjuangan kemerdekaan Palestina,” kata Retno.
Di 2022, Indonesia menggelontorkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dalam bentuk hibah sebesar Rp14,4 miliar untuk penanganan dampak pandemik, Rp7,2 miliar melalui ICRC serta Rp3 miliar dialokasikan setiap tahun untuk pengungsi Palestina melalui UNRWA.
Baca Juga: Israel-Palestina Memanas, Menlu AS Akan Kunjungi Yerussalem
1. OKI diminta lebih aktif menyelesaikan dua isu ini
Pertemuan OKI di Jeddah (dok. KJRI Jeddah)Indonesia juga akan terus membantu rakyat Afghanistan, terutama kaum perempuan dalam memperoleh akses pendidikan.
“Indonesia akan mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk lebih aktif dalam menyelesaikan isu Palestina dan Afghanistan,” tegas Retno lagi.
Sementara itu, dukungan dari Indonesia juga termasuk pelaksanaan intra-Afghan Dialogue dan kerja sama ulama, termasuk Dialog Ulama Trilateral Indonesia-Qatar-Afghanistan akan diteruskan di tahun ini.
Indonesia jelas menyampaikan kekecewaannya terkait keputusan Taliban yang menangguhkan akses pendidikan ke bangku kuliah bagi perempuan Afghanistan.
“Pendidikan adalah hak asasi yang mendasar, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Indonesia senantiasa mendesak Taliban untuk menyediakan akses seluas-luasnya terhadap pendidikan untuk perempuan,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, di akun Twitter @kemlu_RI, Rabu (4/1/2023).
Baca Juga: Deal! Taliban-China Kerja Sama Ekstraksi Minyak di Afghanistan
2. Sejumlah kegiatan di 2022 untuk mendukung Afghanistan
Pengungsi menaiki pesawat saat Departemen Pertahanan AS berkomitmen untuk mendukung Departemen Luar Negeri AS dalam keberangkatan personel sipil AS dan sekutu dari Afghanistan, dan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan dengan aman, dalam gambar handout terbaru tanpa tanggal. ANTARA FOTO/Staff Sgt. Brandon Cribelar/U.S. Air Force /Handout via REUTERS/AWWUntuk Afghanistan, selain mengirimkan bantuan kemanusiaan, Indonesia juga terus aktif mendukung rakyat Afghanistan, terutama kaum perempuan.
Sejumlah kegiatan yang sudah digelar Indonesia selama 2022 antara lain Dialog Ulama Trilateral Afghanistan-Indonesia-Qatar di Doha dan International Conference on Afghan Women’s Education untuk mendukung pendidikan bagi perempuan Afghanistan.
Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam misi ulama OKI ke Kabul. Selain itu, RI sudah melakukan penandatangan dengan Qatar untuk perkuat bantuan kemanusiaan dan pengembangan kapasitas bagi Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Kerja LSM, PBB Janji Tetap Bantu Afghanistan
3. Indonesia menggelar konferensi perempuan Afghanistan 2022
Untuk pertama kalinya, Indonesia menggelar International Conference on Afghan Women’s Education atau konferensi pendidikan perempuan Afghanistan. Konferensi ini digelar di Bali, Kamis (8/12/2022). Sebanyak 38 negara, 4 organisasi internasional, 9 LSM dan bisnis serta 9 tokoh perempuan dan akademisi hadir dalam acara ini.
Retno membeberkan lima poin penting yang diangkat dalam konferensi ini. Melalui pertemuan ini, Indonesia juga mendapatkan situasi terbaru terkait Afghanistan.
“Kami juga menegaskan kembali dukungan kepada seluruh rakyat Afghanistan tanpa kecuali. Indonesia juga menegaskan kembali dukungan terhadap hak-hak perempuan, khususnya pendidikan,” kata Retno, kala itu.
Selain itu, Indonesia juga berusaha mengidentifikasi kesenjangan dan mengumpulkan sumber daya untuk mendukung pendidikan perempuan di Afghanistan serta merancang rencana ke depan untuk negara tersebut.
Berita Terkini Lainnya
