Taliban Larang Perempuan Kerja LSM, PBB Janji Tetap Bantu Afghanistan 

Taliban tak berkomentar meski dikecam dunia

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para mitra kemanusiaannya berkomitmen tetap memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan, meski Taliban melarang kaum perempuan bekerja di organisasi kemanusiaan nonpemerintah.

"Kebutuhan kemanusiaan rakyat (Afghanistan) sangatlah besar, dan penting bagi kami untuk terus bertahan dan memberikan bantuan," kata Ramiz Alakbarov, koordinator penduduk dan kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga: Perempuan Dilarang Kerja, 4 LSM di Afghanistan Berhenti Beroperasi

1. Aksi kemanusiaan harus ada keterlibatan perempuan

Taliban Larang Perempuan Kerja LSM, PBB Janji Tetap Bantu Afghanistan Pasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Alakbarov menekankan bahwa memastikan hak-hak wanita dan anak perempuan di Afghanistan benar-benar dijaga dan dilindungi juga tak kalah penting. Dia menambahkan bahwa mereka merupakan elemen penting dan dari aksi kemanusiaan.

"Kami tidak percaya bahwa aksi kemanusiaan yang komprehensif dapat dilakukan tanpa partisipasi perempuan," ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi situasi tersebut, koordinator bantuan darurat PBB Martin Griffiths akan melakukan kunjungan ke Afghanistan dalam beberapa pekan mendatang. 

Baca Juga: Taliban Larang Wanita Kerja, PBB Tangguhkan Bantuan ke Afghanistan

2. Taliban dikecam dunia internasional

Taliban Larang Perempuan Kerja LSM, PBB Janji Tetap Bantu Afghanistan Ilustrasi para pejabat Taliban yang terdiri dari anggota kantor politik Taliban Abdul Latif Mansoor (kiri), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen menghadiri konferensi pers di Moskow, Rusia, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam kebijakan pemerintah Taliban yang tidak mengizinkan perempuan kuliah dan bekerja untuk organisasi nonpemerintah.

“Aturan ini harus dicabut,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. “Larangan bekerja di LSM juga akan memiliki dampak signifikan dan langsung untuk operasi kemanusiaan di negara itu, termasuk untuk PBB,” ujar Guterres lagi.

Selain larangan berkuliah dan bekerja di LSM, Taliban juga menutup sebagian sekolah menengah khusus perempuan di sebagian provinsi di negara tersebut. Perempuan juga dilarang memasuki taman dan pusat kebugaran serta sejumlah tempat umum lainnya.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Kuliah, DK PBB: Aturan Itu Harus Dicabut! 

3. Taliban didesak menghormati HAM

Taliban Larang Perempuan Kerja LSM, PBB Janji Tetap Bantu Afghanistan Pasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Selain itu, DK PBB juga meminta agar Taliban menghormati hak asasi manusia, apalagi hak untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Tindakan membungkam dan membatasi perempuan dan anak perempuan ini menyebabkan penderitaan luar biasa dan kemunduran bagi potensi rakyat Afghanistan,” lanjut dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya