Dubes Palestina di PBB: Gaza Sekarang Menjadi Neraka di Dunia

Warga Gaza menderita akibat pengeboman

Jakarta, IDN Times – Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan bahwa Gaza sekarang menjadi neraka di dunia. Pernyataan itu disampaikan pada sesi darurat Dewan Keamanan PBB, Senin (30/10/2023).

“Menyelamatkan umat manusia dari neraka saat ini berarti PBB menyelamatkan warga Palestina di Gaza,” kata Mansour dalam pidatonya pada sesi tersebut, dilansir Anadolu Agency.

Dia menambahkan bahwa 2,3 juta warga Palestina di Gaza sangat menderita akibat pengeboman. Separuh rumah di Gaza kini rusak total setelah serangan udara Israel, dan lebih dari 1,4 juta orang terpaksa mengungsi.

“Hampir semua warga kami di Gaza mengungsi. Orang-orang tidur di dalam mobil, di jalanan, dan masih dibunuh ke mana pun mereka pergi,” tambah Mansour.

Baca Juga: Nestapa Warga Gaza: Setiap 15 Menit Kami Menangis Ketakutan

1. Meminta tindakan cepat

Dubes Palestina di PBB: Gaza Sekarang Menjadi Neraka di DuniaAksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Mansour mengatakan, sudah lebih dari delapan ribu warga Palestina terbunuh sejauh ini, termasuk lebih dari tiga ribu merupakan warga di selatan Gaza. Israel juga telah memaksa ratusan ribu orang mengungsi secara paksa.

“Angka mengejutkan ini terus meningkat setiap menitnya karena tindakan yang tertunda untuk menghentikan serangan gencar terhadap rakyat kami,” katanya.

Utusan tersebut kemudian meminta negara-negara anggota PBB untuk bertindak cepat. Dia mengatakan, warga Palestina di Gaza menghadapi kematian setiap hari dan setiap malam.

“Selamatkan mereka. Anggaplah mereka sebagai manusia,” imbuhnya.

Baca Juga: Derita Warga Gaza Kesulitan Air: Pemandangannya Sangat Mengerikan! 

2. Serangan berlanjut

Dubes Palestina di PBB: Gaza Sekarang Menjadi Neraka di DuniaGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Serangan terhadap Gaza masih terus berlanjut. Laporan Al Jazeera per Selasa (31/10/2023) menunjukkan setidaknya 8.525 warga Palestina tewas di Gaza dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Pasukan Israel telah masuk lebih jauh ke wilayah Gaza. Para saksi mata melaporkan bentrokan hebat setelah tank-tank mencapai daerah pemukiman di Kota Gaza.

Pada Selasa, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan serangan udara Israel menghantam apartemen di daerah pemukiman kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Serangan itu menewaskan dan melukai ratusan orang. Direktur Rumah Sakit Indonesia, yang berada di dekatnya mengatakan sedikitnya 50 orang tewas.

3. Israel tak terima hasil vote resolusi PBB

Dubes Palestina di PBB: Gaza Sekarang Menjadi Neraka di DuniaDuta Besar Israel, Gilad Erdan, dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Senin 30 Oktober 2023. (twitter.com/@giladerdan1)

Hasil vote pada resolusi PBB yang meminta diakhirinya konflik di Gaza masih menyisahkan rasa sesal bagi Israel.

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, meminta masyarakat internasional untuk berhenti mendanai PBB setelah pemungutan suara Majelis Umum PBB pada Jumat, karena tidak mengutuk Hamas.

“Setiap negara yang jujur ​​harus membubarkan dana PBB. Sampai bias dan antisemitisme berhenti, kita tidak bisa lagi melanjutkan aktivitas seperti biasa,” katanya dilansir The Guardian.

Erdan mengatakan resolusi baru-baru ini tidak dapat diduga. Dia menyatakan bahwa resolusi tersebut menunjukkan bahwa PBB sepenuhnya kehilangan legitimasi dan relevansinya.

Sebanyak 120 suara mendukung resolusi tersebut, 14 suara menolak, dan 45 negara abstain. Israel dan AS menolak, sementara beberapa negara Eropa seperti Jerman, Inggris, Prancis, dan Spanyol abstain dalam pemilihan tersebut.

Baca Juga: Kemlu Bantah Ada 1 WNI Tewas di Gaza

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya