Rusia Ketar-Ketir, Khawatir Tak Dapat Visa AS Jelang Sidang Umum PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia dikabarkan telah mengajukan 56 visa ke Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan Menteri Luar Negeri, Sergey Lavrov dan delegasinya masuk ke New York guna menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, bulan September ini.
Di bawah perjanjian PBB pada 1947, AS diharuskan mengizinkan akses masuk ke PBB untuk para diplomat asing. Namun, AS mengatakan mereka bisa saja menolak visa karena alasan keamanan, terorisme, dan kebijakan luar negeri.
Baca Juga: Rusia Tolak Draf Akhir Deklarasi Pelucutan Senjata Nuklir di PBB
1. Rusia khawatir visa AS tak keluar
Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan ada sedikit kekhawatiran terkait pemberian visa dari AS tersebut.
“Karena selama beberapa bulan terakhir, Washington menolak memberikan visa kepada sejumlah delegasi Rusia untuk acara PBB lainnya,” kata Nebenzia, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (3/9/2022).
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, soal visa merupakan dokumen rahasia sehingga AS tidak dapat berkomentar lebih jauh.
Baca Juga: Eropa Tangguhkan Kesepakatan Visa dengan Rusia
2. Belum ada visa yang keluar hingga saat ini
Editor’s picks
Nebenzia menambahkan, aplikasi visa telah diajukan ke Kedutaan AS di Moskow. Sebanyak 56 visa ini termasuk tim diplomat yang akan berangkat lebih awal untuk mempersiapkan kedatangan Lavrov di Sidang Majelis Umum PBB pada 20 September 2022 nanti.
“Belum ada visa AS yang keluar, pun visa untuk wartawan yang ikut dengan Lavrov,” kata Nebenzia.
Dia pun meminta PBB untuk menekankan kepada AS bahwa mereka harus segera mengeluarkan visa yang diminta demi memperlancar kehadiran delegasi Rusia.
Nebenzia mengatakan, Menteri Dalam Negeri Rusia, Vladimir Kolokolstev, tidak dapat masuk ke New York pekan ini karena diblok AS.
AS juga membekukan sejumlah aset Lavrov di AS dan umumnya melarang warga Amerika untuk berurusan dengan dia.
Baca Juga: Inflasi Rusia Tak Terkontrol, Rusia Defisit Anggaran Rp259 Triliun
3. AS mengklaim selalu memproses visa delegasi Rusia
Sementara itu, seorang juru bicara Kemlu AS mengatakan, negaranya selalu memproses visa delegasi Rusia yang datang ke acara-acara PBB di New York.
“Ini penting karena staf kedutaan kami di Moskow dibatasi geraknya. Namun kami tetap memproses visa mereka,” tegas jubir tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Komponen Roket Rusia Ternyata Berasal dari Amerika Serikat