Rusia Klaim Terobos Pasukan Ukraina di Luhansk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Militer Rusia menyebut para pasukannya kini telah berhasil menembus pertahanan Ukraina di wilayah Luhansk.
“Selama operasi penyerangan, pasukan Ukraina mundur hingga tiga kilometer dari garis yang mereka duduki sebelumnya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/2/2023).
Kemhan Rusia juga menyebut garis pertahanan kedua dari pasukan Ukraina juga diterobos pasukan Rusia.
1. Belum ada tanggapan dari Ukraina
Namun, Rusia tidak menjelaskan bagian mana dari Luhansk yang berhasil ditembus. Militer Ukraina juga belum mengeluarkan tanggapan atas klaim Rusia ini.
Sebelumnya, Ukraina sempat mengklaim bahwa pasukannya berhasil menghalau rentetan serangan Moskow.
Saat ini, Rusia telah menguasai wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia serta hampir seluruh Luhansk dan Donetsk.
Baca Juga: Rusia Tuding Lebih dari 50 Negara Sumbang Senjata ke Ukraina
2. Pertempuran masih sengit
Editor’s picks
Pertempuran antara kedua pasukan pun terbilang masih cukup sengit.
Sebagian besar pertempuran saat ini terjadi di sekitar kota timur Bakhmut. Menurut militer Ukraina, setidaknya ada 16 pemukiman terdekat yang digempur Rusia.
Selain itu, tentara bayaran Rusia, Wagner, mengatakan juga bahwa mereka telah merebut desa Krasna Hora yang terletak di tepi utara Bakhmut.
3. Rusia peringatkan Barat soal sumbangan jet tempur ke Ukraina
Negara-negara Barat mulai terus menyumbang senjata dan tank ke Ukraina. Perkembangan tersebut mendapat tanggapan keras dari Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memperingatkan bahwa Ukraina akan menderita jika Inggris atau negara Barat lainnya memasok pesawat tempur ke Kiev.
“Garis antara keterlibatan tidak langsung dan langsung secara bertahap menghilang. Seseorang hanya dapat mengungkapkan penyesalan dalam hal ini, dan mengatakan bahwa tindakan seperti itu mengarah pada peningkatan ketegangan, memperpanjang konflik, dan membuat konflik semakin menyakitkan bagi Ukraina,” kata Peskov.
Baca Juga: NATO: Cepat Bantu Ukraina, atau Korban Serangan Rusia Makin Banyak