Rusia Pertanyakan Peringatan AS soal Penembakan Massal

Rusia curiga apakah ada transfer data?

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova meragukan laporan Amerika Serikat (AS) yang sudah merilis peringatan bakal ada serangan ekstremis di Rusia. Peringatan ini dirilis Kedutaan Besar AS di Moskow pada 7 Maret 2024.

“Pertanyaan saya kepada Kedutaan Besar AS di Moskow, apakah Anda melakukan transfer data yang relevan ke rekan-rekan Anda di Rusia melalui saluran kemitraan kami? Jika tidak, bagaimana kami bisa mengerti dengan semua ini?” kata Zakharova, dikutip dari TASS, Sabtu (23/3/2024).

Baca Juga: Penembakan Rusia, AS Sudah Peringatkan 2 Pekan Lalu

1. Kedubes AS di Moskow sudah rilis peringatan waspada sejak 7 Maret 2024

Penembakan massal di Rusia yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan Islamic State (ISIS) kini ramai diperbincangkan. Selain Rusia dianggap 'kebobolan’, ternyata AS sudah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap warganya di Rusia, dua pekan lalu.

Penembakan massal terjadi di gedung konser Crocus di utara Moskow yang menewaskan lebih dari 60 orang.

Dilansir dari laman resmi Kedutaan Besar AS di Moskow, kedubes sudah mengeluarkan peringatan keamanan pada 7 Maret 2024, di mana personelnya sudah memantau adanya laporan bahwa ekstremis merencanakan penyerangan dalam waktu dekat di Moskow.

Rilis peringatan itu mengimbau warga Amerika di Rusia untuk waspada serta menjauhi kerumunan dan pertemuan besar dalam 48 jam ke depan dan hari-hari berikutnya.

2. AS sampaikan belasungkawa terhadap korban

Masih dari laman yang sama, Kedubes AS di Moskow menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada rakyat Rusia atas nyawa yang hilang dalam insiden penembakan tersebut.

“Kami mendesak warga AS untuk menghindari daerah tersebut, mengikuti instruksi personel keamanan setempat dan memantau media Rusia untuk informasi terkini,” lanjut pernyataan itu.

3. Sebanyak 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka

Setidaknya 60 orang tewas akibat penembakan massal di Moskow, Rusia. Kelompok ISIS mengklaim melakukan penembakan tersebut.

“Pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam pernyataannya.

Komite Investigasi Rusia membenarkan lebih dari 60 orang tewas dalam serangan di Balai Kota Crocus tersebut. Sementara, lebih dari 100 orang terluka.

Serangan ini terjadi ketika sebuah band rock populer Rusia dijadwalkan untuk tampil di aula yang memiliki kapasitas lebih dari 9 ribu orang tersebut.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya