Taliban Dikabarkan Kunjungi Indonesia, Ada Apa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Delegasi Taliban dilaporkan mengunjungi Indonesia pada awal Juli 2023. Kunjungan ini kabarnya untuk meningkatkan hubungan antara Afghanistan dan Indonesia.
"Ini adalah kunjungan delegasi tingkat menengah, ke Indonesia dan Malaysia, dalam upaya meningkatkan hubungan antara Afghanistan dan dua negara Islam tersebut," kata seorang sumber Taliban, dikutip dari Nikkei Asia, Rabu (26/7/2023).
Taliban juga mengeklaim delegasinya bertemu dengan beberapa politikus dari Indonesia, meski tak dirinci lebih jelas lagi.
Baca Juga: AS Minta Taliban Tidak Jadikan Afghanistan Sarang Teroris
1. Indonesia sebut kunjungan itu informal
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah menyebut Taliban berada di Indonesia untuk kegiatan internal dengan misi mereka.
“Mereka tidak bertemu dengan pihak Kementerian Luar Negeri,” ujar Faizasyah.
Hingga saat ini, Indonesia adalah satu dari banyak negara yang tidak mengakui pemerintahan Taliban, sejak mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada 2021.
Isu soal perempuan dan pendidikan Afghanistan pun berulang kali diangkat oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ketika bertemu dengan mitra-mitranya.
Baca Juga: Pemimpin Taliban Klaim Perempuan Hidup Sejahtera di Afghanistan
2. Taliban larang salon kecantikan beroperasi
Di samping itu, Taliban kini melarang salon kecantikan beroperasi di negaranya. Aturan itu menjadi pengekangan terbaru atas hak dan kebebasan wanita serta anak perempuan Afghanistan. Sebelumnya, Taliban telah mengeluarkan dekrit yang melarang aktivitas perempuan di ranah pendidikan dan pekerjaan.
Menurut surat bertanggal 24 Juni yang berisi perintah lisan dari pemimpin tertinggi Hibatullah Akhundzada, larangan tersebut akan diberlakukan di ibu kota Kabul, dan semua provinsi di Afghanistan.
Semua salon di seluruh negeri diberikan waktu satu bulan untuk menghentikan bisnis mereka. Setelah itu, para pemilik harus menutup toko dan menyerahkan laporan tentang penutupan tersebut.
Baca Juga: Menlu Taliban Diizinkan PBB Bertemu Diplomat Pakistan dan China
3. Menuai kecaman internasional
Putusan terbaru datang hanya beberapa hari setelah Akhundzada mengeklaim bahwa pemerintahnya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan perempuan di Afghanistan.
Peraturan itu pun menuai kecaman dari pembela hak asasi manusia dan perempuan di seluruh negeri.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (4/7/2023), mengaku telah mendorong Afghanistan untuk mencabut larangan operasi salon kecantikan. Misi PBB di Afghanistan (UNAMA) turut mendesak Taliban untuk membatalkan dekrit tersebut.
“Pembatasan baru terhadap hak-hak perempuan ini akan berdampak negatif pada ekonomi dan bertentangan dengan dukungan yang dinyatakan untuk kewirausahaan perempuan,” kata UNAMA melalui Twitter.