Tank-tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza

12 orang dinyatakan tewas dalam serangan ini

Jakarta, IDN Times - Tank-tank Israel disebut sempat mengepung Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, kemarin. Setidaknya jumlah korban tewas di RS Indonesia akibat serangan Israel meningkat menjadi 12 orang.

“Situasinya sangat buruk di RS Indonesia. Ratusan orang masih terjebak. Staf RS bersikeras mereka tinggal untuk merawat yang terluka. Total ada 700 orang di dalam, termasuk staf medis dan yang terluka,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (21/11/2023).

Militer Israel sampai saat ini pun belum mengeluarkan pernyataan kenapa mereka menyerang RS Indonesia.

1. Sebanyak 3 WNI relawan MER-C hilang kontak

Tank-tank Israel Kepung RS Indonesia di GazaMenteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan 3 Warga Negara Indonesia (WNI) dari MER-C yang menjadi relawan di RS Indonesia.

“Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan 3 WNI tersebut,” ucap Retno.

Baca Juga: 3 Relawan MER-C di Gaza Hilang Kontak Usai Serangan Israel

2. Indonesia mengutuk serangan Israel ke RS Indonesia

Indonesia juga mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza tersebut. Sejumlah media melaporkan, serangan pertama terjadi di lantai dua gedung rumah sakit.

“Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional. Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya,” kata Retno.

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Minta Perlindungan dari Pemerintah Indonesia

3. Retno hubungi sejumlah pihak untuk pantau kondisi Gaza

Selain itu, Retno juga telah menghubungi beberapa pihak untuk mengetahui dan memantau kondisi Gaza terkini.

“Saya sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza, untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini. Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban,” tutur Retno.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya