Ukraina Klaim Rebut Satu Kota di Dekat Bakhmut

Ukraina segera lancarkan serangan untuk maju ke Bakhmut

Jakarta, IDN Times - Ukraina mengklaim pasukannya telah merebut kembali Kota Klishchiivka yang terletak di garis depan utama wilayah Bakhmut. Sempat terjadi perebutan antara Ukraina dan Rusia atas wilayah Bakhmut.

“Klishchiivka telah dibebaskan dari orang-orang Rusia,” kata Komandan Pasukan Darat Militer Ukraina, Oleksandr Syrsky, dikutip dari Channel News Asia, Senin (18/9/2023).

Presiden Volodymyr Zelenskyy juga mengapresiasi para prajurit yang bertempur di dekat Bakhmut dan berhasil merebut kota tersebut.

1. Merebut Klishchiivka bisa untuk batu lompatan rebut Bakhmut

Kota Klishchiivka merupakan rumah bagi ratusan orang sebelum Rusia melancarkan invasinya pada Februari 2022 lalu. Kota ini sempat diduduki Rusia pada Januari 2023.

“Kendali atas Klishchiivka bisa membantu tentara Ukraina mengepung Bakhmut, yang direbut Rusia,” kata juru bicara pasukan Ukraina di timur, Ilya Yevlash.

“Kami sekarang mendapat ‘batu loncatan’, yang nanti memungkinkan kami untuk terus ofensif dan membebaskan tanah kami dari penjajah,” tutur dia.

Baca Juga: Kecam Kerja Sama Korut-Rusia, Ketua Partai Korsel: Kesepakatan Iblis!

2. Zelenskyy akan temui Biden pekan ini

Ukraina Klaim Rebut Satu Kota di Dekat BakhmutPresiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ukraina. (dok. Twitter White House)

Zelenskyy diperkirakan akan tiba di Gedung Putih dan Capitol Hill pekan depan dalam kujungannya ke Amerika Serikat (AS). Kunjungan itu dalam rangka dengan pertemuan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kunjungan Zelenskyy bertepatan dengan masa Kongres AS mendiskusikan permintaan Presiden AS, Joe Biden untuk memberikan sumbangan militer dan kemanusiaan kepada Ukraina sebesar 24 milar dolar AS atau Setara dengan Rp368,8 triliun.

Seorang pejabat tanpa menyebut nama mengatakan Zelenskyy akan bertemu Biden di Gedung Putih pada Kamis depan. Sementara informasi perjalanan Zelenskyy ke Capitol telah dikonfirmasi oleh dua staf Kongres yang juga tidak menyebutkan nama.

3. AS berikan sanksi ke beberapa perusahaan yang mendukung Rusia

Ukraina Klaim Rebut Satu Kota di Dekat BakhmutPresiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia)

AS telah memberikan sanksi kepada lebih dari 150 perusahaan dan individu di Rusia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Georgia pada Kamis lalu. Mereka mendapat tindakan keras setelah melakukan penghindaran pembatasan perdagangan senjata kepada Rusia.

Paket sanksi terbaru adalah yang terbesar yang dijatuhkan Departemen Luar Negeri dan Departemen Kuangan AS. Departemen menargetkan pihak-pihak yang menjual teknologi Barat ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Ini terutama pelaku bisnis dari warga Turki yang merupakan aliansi militer Barat yang mendukung Ukraina.

Sanksi tersebut akan memblokir aset apapun yang dimiliki perusahaan atau individu di AS. Tujuannya untuk menghambat pengembangan sektor energi Rusia, temasuk menyediakan dana perang, proyek gas alam Arktik, serta pertambangan dan pabrik yang memproduksi dan memperbaiki senjata Rusia.

Baca Juga: Serangan Ukraina di Krimea Rusak 2 Kapal Perang Rusia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya