Wah! Ukraina Panen Dukungan di KTT G7
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuai dukungan dari negara-negara G7 dalam kunjungannya ke Hiroshima, Jepang. Zelenskyy mendapat undangan untuk menghadiri G7 dan menyanggupinya untuk hadir secara fisik.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (22/5/2023), Zelenskyy mengklaim sejumlah kemenangan di beberapa medan pertempuran saat berbicara di depan para pemimpin G7.
“Foto-foto di Hiroshima mengingatkan saya pada Bakhmut,” kata Zelenskyy, saat mengunjungi Hiroshima, kota yang dijatuhi bom atom oleh pasukan Amerika Serikat pada Perang Dunia II 1945.
Bakhmut saat ini menjadi pusat pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia. Pasukan Rusia bahkan mengklaim telah berhasil merebut Bakhmut, namun hal ini dibantah oleh Kiev.
Baca Juga: Rusia dan China Kritik KTT G7 di Hiroshima
1. Negara G7 akan latih pilot Ukraina
Sementara itu, sejumlah bantuan dari negara G7 akan menggelontorkan bantuan ke Ukraina, salah satunya melatih pilot Ukraina dengan pesawat generasi keempat, termasuk F-16.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa pelatihan itu tidak akan digelar di AS melainkan kemungkinan di Eropa.
Baca Juga: 3 Poin Penting Catatan untuk China dari KTT G7
2. AS akan izinkan ekspor jet F-16
Selain pelatihan pilot, AS dikabarkan bakal mengizinkan jet tempur F-16 ke Ukraina. Sejumlah negara Eropa memiiki pasokan jet F-16 buatan AS, termasuk Belanda, yang mengisyaratkan kesediaannya untuk mengekspor jet tersebut ke Ukraina.
Namun AS harus menyetujui transfer pihak ketika tersebut terlebih dahulu sebelum benar-benar disumbangkan. Inggris dan Belanda juga dilaporkan sedang dalam rencana untuk membentuk koalisi internasional untuk pelatihan pilot Ukraina.
Baca Juga: Di KTT G7 Jepang, Jokowi: Kepala Negara Harus Berani Hentikan Perang
3. Rusia kritik pertemuan G7 di Jepang
Pertemuan para pemimpin G7 ini menuai kritikan dari Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menyebut jika negara Barat nekat untuk tetap memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, mereka akan menghadapi risiko yang berat.
"Rencana memasok jet tempur canggih ke Ukraina ini jelas menunjukkan Barat lebih memilih membuat konflik dari pada menyelesaikan konflik," kata Grushko.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga angkat bicara. Ia mengatakan AS pada dasarnya telah membodohi masyarakat internasional dengan mengklaim sumbangan jet tempur F-16 akan diberikan jika jet tersebut tidak digunakan untuk menyerang Rusia.