Wamenlu RI Soroti Penguatan Kerja Sama Baterai EV Australia

Ini salah satu tugas yang diemban Pahala Mansury

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pahala Mansury mendorong penguatan kerja sama Indonesia dan Australia di bidang hilirisasi dan rantai pasok industri, baterai kendaraan listrik, perubahan iklim dan ketahanan pangan.

Hal ini disampaikan Pahala dalam pertemuannya dengan Menteri Industri dan Sains Australia, Ed Husic, Selasa (25/7/2023).

“Kedua negara memiliki potensi dalam kerja sama produksi baterai kendaraan listrik (EV) dengan memanfaatkan cadangan nikel Indonesia dan lithium yang dimiliki Australia,” kata Pahala, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (26/7/2023).

Baca Juga: Luhut: Kasus Ekspor Nikel Ilegal Diusut Berkat Digitalisasi Pelabuhan

1. Implementasi kerja sama Kadin dan pemerintah Australia Barat

Wamenlu RI Soroti Penguatan Kerja Sama Baterai EV AustraliaWakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury menerima kunjungan Menteri Industri dan Sains Australia, Ed Husic. (dok. Kemlu RI)

Sementara itu, Pahala juga mendorong implementasi kerja sama antara Kadin dengan Pemerintah Australia Barat yang ditandatangani saat Annual Leaders Meeting di Sydney pada 4 Juli 2023 lalu.

Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk membangun industri mineral kritis dan baterei kendaraan listrik yang bernilai tambah tinggi.

Wamenlu juga menyampaikan bahwa kerja sama tersebut sejalan dengan prioritas hilirisasi industri untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok global.

2. BUMN Indonesia investasi ke Australia

Wamenlu RI Soroti Penguatan Kerja Sama Baterai EV AustraliaIlustrasi opera house (sydneyoperahouse.com)

Beberapa BUMN Indonesia juga telah melakukan investasi di Australia, termasuk kerja sama antara Mind ID dengan BCI Minerals yang ditandatangani juga saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo dalam rangka Annual Leaders' Meeting awal Juli lalu.


“Saya berharap, Indonesia juga dapat menjadi hub yang menghubungkan Australia dengan negara lain, agar Indonesia dapat menjadi bagian dari supply chain industri masa depan,” ucap Pahala lagi. 


Pertemuan ini juga membahas implementasi proyek kerja sama iklim dan ketahanan pangan antar kedua negara.

Baca Juga: Jadi Wamenlu RI, Ini Tugas Pahala Mansury

3. Bahas soal perubahan iklim dan ketahanan pangan

Wamenlu RI Soroti Penguatan Kerja Sama Baterai EV AustraliaWakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury menerima kunjungan Menteri Industri dan Sains Australia, Ed Husic. (dok. Kemlu RI)

Di bidang perubahan iklim, Pahala mendorong realisasi kerja sama carbon capture and storage di Arun, Aceh, sekaligus produksi dan distribusi blue hydrogen. Ia juga mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk ternak dan gula. Salah satu kerja sama yang dapat dikembangkan adalah riset pengembangan bioethanol.



Sementara itu, Husic menyampaikan bahwa Australia dan Indonesia memiliki ambisi yang sama, yaitu menurunkan emisi, meningkatkan lapangan kerja, dan menjadi powerhouse dalam manufaktur baterai.

Australia juga tengah menjajaki teknologi baterei lainnya yang lebih efisien, bukan hanya untuk kendaraan listrik namun juga untuk industri komersial jangka panjang.


Pertemuan dengan Husic ini merupakan pertemuan pertama di tingkat menteri yang dilakukan oleh Pahala sejak menjabat. Sejalan dengan fokus tugas yang diberikan kepada Pahala, pertemuan banyak membahas mengenai peningkatan kerja sama ekonomi strategis kedua negara.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya