Ukraina Uji Coba Sistem Rudal Amerika Serikat Untuk Kali Pertama

Buat apa ya kira-kira?

Kiev, IDN Times - Ukraina telah melakukan uji coba sistem peluru kendali (Rudal) milik buatan Amerika Serikat untuk kali pertama pada Selasa (22/5/2018) waktu setempat.

Uji coba terhadap peluru kendali yang diberi nama Javelin ini, dilakukan untuk pertama kali sejak Ukraina menerima persenjataan itu dari Pemerintah Amerika Serikat, demikian seperti dilansir dari laman berita Reuters.

Amerika Serikat menjadi pendukung Ukraina semenjak Rusia mulai mencaplok wilayah Krimea pada 2014 yang lalu. Uji coba peluru kendali buatan Paman Sam ini dilakukan, guna meningkatkaan kemampuan pertahanan dalam konflik, dengan para kelompok separatis yang didukung oleh Pemerintahan Rusia.

1. Kedua Negara meyakini sistem rudal anti tank akan meningkatkan pertahanan Ukraina

Ukraina Uji Coba Sistem Rudal Amerika Serikat Untuk Kali Pertamakyivpost.com

Semenjak Rusia mencaplok wilayah Krimea pada tahun 2014 lalu, Washington menjadi pendukung yang cukup setia bagi Pemerintah Ukraina.

Hubungan antara Kiev dan Pemerintahan yang berpusat di Washington itu semakin terjalin eratm pasca terjadinya serangkaian pertempuran di Donbass, yang berada di Ukraina Timur dan menewaskan lebih dari 10 ribu orang.

"Bantuan" sistem peluru kendali itu menjadi bentuk dukungan bagi Ukraina untuk melawan kelompok-kelompok separatis dukungan Rusia, yang mengancam kestabilan wilayah Ukraina.

Sistem peluru kendali Javelin ini merupakan tipe rudal anti tank. Meskipun begitu, namun Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa rudal Javalin ini tidak bisa digunakan secara efektif untuk merebut wilayah-wilayah yang telah lepas.

Presiden Petra Poroshenko mengumumkan uji coba pertama rudal itu melalui akun Twitter-nya.

"Akhirnya hari ini tiba juga. Untuk pertama kalinya Ukraina melakukan peluncuran rudal Javelin."

"Saya berterima kasih kepada (Amerika Serikat) untuk keputusan tefasnya bahwa Ukraina haris dipersenjatai," demikian pernyataan Presiden Ukraina, seperti dikutip dari akun Twitter miliknya.

2. Uji coba peluru kendali buatan Amerika ini dilakukan di Ukraina Utara

Ukraina Uji Coba Sistem Rudal Amerika Serikat Untuk Kali Pertamadefencetalk.com

Pengujian sistem rudal buatan Amerika Serikat ini dilakukan di bagian Ukraina Utara. Lokasi pengujian sistem rudal anti tank ini dilakukan jauh dari garis depan timur yang sering dilanda konflik.

Meskipun telah dilakukan gencatan senjata "semu" dan juga upaya-upaya perdamaian secara diplomatik, namun bentrokan terus terjadi di bagian wilayah timur Ukraina.

3. Uji coba persenjataan rudal Ukraina dikhawatirkan akan meningkatkan intensitas pertempuran

Ukraina Uji Coba Sistem Rudal Amerika Serikat Untuk Kali Pertamamissiledefenseadvocacy.org

Pembelian sistem rudal buatan Amerika Serikat ini dikhawatirkan akan semakin menyeret arus pertempuran ke bagian yang lebih dalam lagi.

Meskipun menurut Pemerintahan Gedung Putih bahwa rudal itu tidak bisa digunakan secara efektif untuk merebut wilayah, namun Pemerintahan Rusia menyatakan, bahwa penggunaan senjata itu akan semakin mengganggu stabilitas akibat adanya dorongan penggunaan senjata.

Hal serupa juga disampaikan oleh Organisasi Keamanan dan kerja sama di Eropa (OSCE), yang berposisi sebagai pengamat pelaksanaan perjanjian damai "Minsk" Ukraina, memeringatkan akan kemungkinan terjadinya peningkatan intensitas konflik dan pertempuran di sepanjang garis depan wilayah sengketa, demikian dikutip dari Pakistan Today.

"Saya sangat mendesak kepada pihak-pihak terkait untuk segera berhenti melakukan pertempuran dan segera melakukan upaya-upaya terbaik ereka untuk dapat melindungi para penduduk sipil dari ancaman konflik yang berkepanjangan," demikian pernyataan Martin Sajdik selaku Wakil Khusus OSCE dalam suatu pernyataan.

Hubungan antara Ukrainan dan Pemerintah Rusia mengalami penurunan. Terutama setelah peresmian Jembatan terbesar di wilayah Krimea yang dilakukan oleh Presiden Putin beberapa waktu lalu.

Subagiyo Photo Verified Writer Subagiyo

Biarkan saja seperti ini.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya