China Tolak Undangan AS untuk Pertemuan antara Menteri Pertahanan
Ilustrasi bendera China (unsplash.com/CARLOS DE SOUZA)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Otoritas China, pada Selasa (30/5/2023), menolak undangan Amerika Serikat (AS) untuk pertemuan antara Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan timpalannya dari Beijing, Li Shangfu, di Singapura.
Kementerian Luar Negeri China lantas menyalahkan AS atas penolakan itu. Pihaknya yakin Washington sadar alasan undangan tersebut ditolak lantaran kurangnya komunikasi antara kementerian pertahanan.
"Pihak AS harus ... segera memperbaiki praktik yang salah, menunjukkan ketulusan, dan menciptakan suasana dan kondisi yang diperlukan untuk dialog dan komunikasi antara kedua militer," kata Mao Ning, juru bicara kementerian Luar Negeri China kepada wartawan dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: AS Dukung Filipina Lawan China di Laut China Selatan
1. AS sebut China tolak undangan sejak awal Mei
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Brandon Mowinkel)Pada Senin, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan, China menolak undangan pada awal Mei untuk pertemuan antara kedua petinggi pertahanan di Singapura
“Keengganan RRT (China) untuk terlibat dalam diskusi militer-ke-militer yang berarti tidak akan mengurangi komitmen (Departemen Pertahanan AS) untuk mencari jalur komunikasi terbuka dengan Tentara Pembebasan Rakyat,” ungkap Ryder.
Pekan lalu, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan, ada diskusi yang tengah berjalan mengenai persiapan pertemuan Austin dan Li Shangfu, yang ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan China pada bulan Maret.
Rencana pertemuan di Singapura itu menjadi sorotan beberapa pihak. Pasalnya, hubungan AS-China kembali bersitegang imbas rentetan masalah di Asia Pasifik, termasuk soal Taiwan.
Baca Juga: China-Jepang Bertemu Bahas Laut China Timur dan Taiwan
2. Analis sebut penolakan China bukan pertanda baik
Editor’s picks
Seorang pakar keamanan yang berbasis di Singapura mengatakan, keputusan China menolak undangan AS adalah bukan pertanda baik.
“Pada saat ketegangan AS-Tiongkok meningkat, penolakan Jenderal Li untuk bertemu dengan mitranya dari Amerika akan membuat saraf regional semakin kacau,” kata Ian Storey kepada Reuters.
Diketahui, Austin dan Li akan berada di Singapura untuk KTT Shangri-La Dialogue tahunan yang dimulai pada Jumat. Tahun lalu, Austin bertemu dengan pendahulu Li, yakni Wei Fanghe pada sela-sela forum keamanan itu.
Beberapa pejabat Beijing belum mengkonfirmasi soal penolakan undangan itu. Keputusan itu diduga kuat imbas balon udara China yang ditembak jatuh oleh AS di wilayah udaranya pada Februari.
Faktor lain yang jadi penyebab ditolaknya undangan yaitu karena sanksi AS terhadap pejabat China. Diketahui, Li dijatuhkan sanksi sejak 2018 karena membeli pesawat dan peralatan tempur dari perusahaan Rusia, dikutip dari Al Arabiya.
3. Ini agenda Menteri Pertahanan AS dan China jelang KTT di Singapura
Ilustrasi rapat (pixabay.com/Thomas Ulrich)Selain menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Li merupakan anggota Komisi Militer Pusat. Itu merupakan komisi pertahanan tertinggi yang dipimpin Presiden China Xi Jinping.
Menurut laporan media lokal yang mengutip Kementerian Pertahanan China, Li akan menyampaikan pidato soal inisiatif keamanan baru Beijing dan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara-negara relevan.
Sebelum ke Singapura, Austin akan berkunjung ke Jepang untuk bertemu dengan timpalannya yakni Yasukazu Hamada. Kemudian, Austin bakal menemui pasukan AS yang ditempatkan di negara tersebut.
“Austin akan terbang ke Singapura di mana dia akan berpidato di KTT pada Sabtu pagi, dan bertemu dengan para pemimpin kunci untuk memajukan kemitraan pertahanan AS di seluruh kawasan untuk mendukung visi bersama kita untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, berlabuh di sentralitas ASEAN, ” bunyi pernyataan Pentagon.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
