Cuaca Panas Ekstrem di China, Jalanan Rusak dan Atap Bangunan Meleleh

Siaga merah diberlakukan di beberapa kota

Tangerang Selatan, IDN Times - Ibu kota Shanghai dan kota lain di sekitarnya sedang dilanda cuaca panas ekstrem. Kondisi tersebut membuat sejumlah ruas jalan melengkungdan atap beberapa bangunan mulai meleleh.

Adapun wilayah yang alami cuaca panas tertinggi yaitu kota Jiangxi, Nanjing, dan Chongqing. Beberapa masyarakat terlihat mencari hawa sejuk di beberapa tempat, seperti shelter bawah tanah.

1. Sebanyak 86 kota umumkan siaga merah untuk hadapi suhu panas tertinggi

Sebanyak 86 kota umumkan status “siaga merah",  status peringatan tertinggi terhadap suhu panas, sada Selasa (12/7/2022) waktu setempat.

Suhu di beberapa kota melebihi 40 derajat celcius dan akan terus berlangsung sampai 24 jam ke depan. Kondisi itu membuat aktivitas konstruksi dan pekerjaan outdoor lain harus dihentikan.

Kota Shanghai yang saat ini masih berjuang melawan wabah COVID-19 mengumumkan warganya untuk bersiaga menghadapi cuaca panas pada pekan ini. 

Siaga merah yang diumumkan pemerintah merupakan pertama kalinya semenjak lima tahun terakhir. 

Beberapa vendor melaporkan, terjadi lonjakan penjualan es krim, melon, dan udang karang yang didinginkan dalam minuman alkohol (hidangan populer saat musim panas). 

Di taman margasatwa Shanghai, terdapat delapan ton es yang digunakan setiap hari untuk membuat singa, panda, dan hewan lainnya merasa sejuk.

Baca Juga: Ancaman Nyata Buat Golden State Warriors di Musim Panas 2023

2. Masyarakat sebut musim panas kali ini tidak sesuai perkiraan  

Dalam sebuah foto yang beredar di sosial media, terlihat seorang petugas kesehatan COVID-19 dengan pakaian hazmatnya, memeluk es balok setinggi satu meter di tepi jalanan.

Beberapa masyarakat juga menanggapi fenomena cuaca panas yang datang lebih cepat dan tidak sesuai prakiraan cuaca.

"Tahun ini, cuaca panas datang sedikit lebih awal dari sebelumnya," kata Zhu Daren, warga Shanghai yang menemani putranya usia lima tahun bermain di air mancur.

"Meskipun baru bulan Juli, saya merasa cuaca hangat sudah mencapai titik puncaknya. Pada dasarnya, anda perlu menyalakan AC ketika Anda sampai di rumah dan memakai tabir surya ketika Anda keluar." sambung dia.

Melansir Channel News Asia, musim panas tahun ini merupakan malapetaka bagi China, dari gelombang panas yang tinggi, serta hujan lebat diprediksi lebih ekstrem dibanding tahun sebelumnya.

Otoritas khusus perubahan iklim telah keluarkan peringatan, bahwa pada pertengahan juli akan ada kondisi cuaca terpanas dan terbasah untuk tahun ini.

Di Kota Jiangxi, tepatnya wilayah provinsi selatan, mengalami kerusakan infrastruktur akibat cuaca panas. Terdapat perubahan lengkungan jalan setidaknya sampai 15 cm.

Kota Nanjing, wilayah yang tergolong terik setiap musim panas, membuka bunker untuk penduduk sejak Minggu (10/7/2022).

Fasilitas bunker yang dilengkapi dengan WiFi, buku, dispenser air, dan oven microwave itu dibuka untuk membantu masyarakat hadapi ekstremnya cuaca panas. Wilayah itu resmi terapkan “siaga merah” pada Selasa waktu setempat. 

3. Atap bangunan mengalami kerusakan akibat suhu panas

Di kota Chongqing juga alami beberapa kerusakan. Terdapat atap genteng museum tradisional yang meleleh karena tidak kuasa menahan panas yang ekstrem.

Kota itu akhirnya masuk dalam status siaga merah pada Senin lalu. Pihak Chongqing juga mengerahkan truk penyemprot air sanitasi, untuk menjaga jalanan tetap sejuk.

Pusat kota Wuhan juga diprediksi mengalami kondisi suhu tinggi, kelembaban, dan radiasi ultraviolet pada pekan ini.

Baca Juga: Australia Dilanda Banjir Bandang akibat Perubahan Iklim

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya