Italia Perkuat Hukuman Penjara bagi Pelaku Penyelundupan Manusia  

Buntut kapal karam di laut Italia yang tewaskan 72 migran 

Jakarta, IDN Times - Otoritas Italia sepakat berlakukan hukuman penjara lebih keras bagi pelaku penyelundupan manusia. Aturan tersebut diumumkan pada Kamis (9/3/2023).

Dilansir Reuters, langkah itu menyusul insiden tenggelamnya kapal migran yang menewaskan 72 orang. Kapal kayu itu karam saat lautan Italia diterjang badai pada 26 Februari.

Baca Juga: Kapal Pengangkut Migran Tenggelam di Italia, 30 Orang Tewas 

1. Pelaku penyelundupan manusia bisa dijatuhi hukuman hingga 30 tahun penjara  

Italia Perkuat Hukuman Penjara bagi Pelaku Penyelundupan Manusia  Ilustrasi penjara (unsplash.com/Emiliano Bar)

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, mengadakan pertemuan kabinet di resor tepi laut Steccato di Cutro, yang dekat dengan titik lokasi tenggelamnya kapal. Meloni kemudian menyampaikan langkah-langkah terbaru untuk memerangi maraknya perdagangan migran.

Dalam keputusan itu, disebutkan pelanggaran yang menyebabkan kematian atau luka parah akibat penyelundupan manusia bisa dijatuhi hukuman hingga 30 tahun penjara.

"Kami bertekad untuk mengalahkan perdagangan manusia yang bertanggung jawab atas tragedi ini," kata Meloni, dilansir Reuters.

Meloni menambahkan, Italia akan menindak setiap pelaku penyelundupan yang tertangkap di kapal ataupun mereka yang berada di negara ketiga yang mengorganisir penyebrangan mematikan itu.

Baca Juga: Kapal Migran Karam di Laut Italia, 45 Orang Tewas

2. Tersangka dalam kasus penyelundupan migran dari Turki telah ditangkap  

Italia Perkuat Hukuman Penjara bagi Pelaku Penyelundupan Manusia  Ilustrasi tersangka (pixabay.com/Лечение наркомании)

Pemerintahan sayap kanan Meloni, yang vokal terhadap penyeberangan ilegal, mendapat kecaman setelah kapal itu karam. Roma dinilai tidak berbuat banyak untuk menyelamatkan para migran usai kapal itu terlihat dari pesisir satu jam sebelum tenggelam.

Sejauh ini, kepolisian berhasil menemukan 72 mayat, termasuk 28 anak-anak dibawah umur. Sementara, 79 orang lainnya selamat dan sekitar 30 hilang.

Sebagian besar penumpang di kapal itu merupakan warga Afghanistan. Namun terdapat migran lain dari Iran, Suriah dan Pakistan. Kemudian, empat tersangka penyelundupan migran, yang mengarungi kapal dari Turki, telah ditahan otoritas.

Ketika para menteri dalam perjalanan ke Cutro, lusinan orang protes dengan melempar boneka beruang ke mobil mereka. Sementara, muncul spanduk bertuliskan “Mereka bisa diselamatkan” yang dibentangkan pengunjuk rasa lainnya.

Baca Juga: Kapal Migran Tiba di Italia, PM Meloni: Berlabuh yang Jauh di Utara!

3. Meloni akui Italia harus buka banyak rute demi selamatkan migran  

Melansir Street Insider, Roma berulang kali membantah bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Namun, Meloni mengakui bahwa pihaknya harus membuka lebih banyak rute legal agar para migran dapat mencapai Italia dengan selamat.

"Saya percaya bahwa cara lain untuk memerangi perdagangan manusia adalah dengan mengirimkan pesan bahwa memasuki Italia secara ilegal tidak membayar," kata Meloni, dikutip Street Insider.

Selama dekade terakhir, terdapat ratusan ribu migran berhasil mencapai Italia menggunakan perahu. Motif mereka yaitu untuk menghindari konflik dan kemiskinan di tanah kelahirannya.

Diketahui, mayoritas migran di Italia berasal dari Afrika Utara. Penyeberangan ilegal itu masih sering terjadi meski otoritas Italia telah menerapkan beberapa upaya untuk mengurangi aktivitas tersebut.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya