Jabatan Sekjen NATO Stoltenberg Diperpanjang Gegara Perang di Ukraina 

NATO disebut butuh pemimpin berpengalaman di tengah perang

Jakarta, IDN Times - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), pada Selasa (4/7/2023), memperpanjang masa jabatan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg satu tahun ke depan. Keputusan ini menyusul pandangan aliansi dalam memilih pemimpin berpengalaman di tengah perang Rusia-Ukraina yang berkecamuk.

Stoltenberg merupakan mantan Perdana Menteri Norwegia yang telah menjabat sebagai Sekjen NATO sejak 2014. Masa jabatan pria berusia 64 itu telah diperpanjang tiga kali.

1. Stoltenberg akan menjabat hingga 1 Oktober 2024

Melansir Reuters, Stoltenberg dinilai oleh anggota NATO sebagai pemimpin yang mantap dan sabar dalam mewujudkan kesepakatan. Ia akan menjabat sampai 1 Oktober 2024. 

Keputusan ini diumumkan jelang KTT NATO di kota Vilnus, Lithuania, pekan depan. Stoltenberg mengatakan ia merasa terhormat atas keputusan aliansi.

"Ikatan transatlantik antara Eropa dan Amerika Utara telah memastikan kebebasan dan keamanan kita selama hampir 75 tahun, dan di dunia yang lebih berbahaya, Aliansi kita lebih penting dari sebelumnya," ujar Stoltenberg, dikutip dari Reuters.

Perpanjangan ini disambut baik oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Begitu juga Ukraina yang merupakan calon anggota aliansi.

"Dengan kepemimpinan, pengalaman, dan penilaiannya yang mantap, Sekjen Stoltenberg telah membawa Aliansi kita melewati tantangan paling signifikan dalam keamanan Eropa sejak Perang Dunia II," ujar Biden melalui pernyataan Gedung Putih, mengutip Deutsche Welle.

Baca Juga: Sekjen NATO Peringatkan Barat Jangan Remehkan Kekuatan Militer Rusia

2. Ukraina sambut baik perpanjangan Stoltenberg

Jabatan Sekjen NATO Stoltenberg Diperpanjang Gegara Perang di Ukraina Potret Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (instagram.com/zelenskiy_official)

Menurut laporan Gedung Putih, Biden berdiskusi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa. Ini untuk meninjau persiapan KTT NATO di Vilnius.

Soal kinerja Stoltenberg, para diplomat dan analis memberi nilai tinggi kepadanya. Sebab, ia mampu menjaga keseimbangan terhadap sikap anggota aliansi yang pro-kontra dalam merespons perang Rusia-Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat akun Telegram menyebut telah memberi ucapan selamat kepada Stoltenberg. Melalui panggilan telepon, Zelenskyy berharap dapat melanjutkan kerja sama yang bermanfaat.

"Sekarang adalah waktunya untuk mengambil keputusan yang kuat dan langkah nyata ke arah itu," kata Zelenskyy soal target Ukraina meraih keanggotaan NATO.

3. Perpanjangan dinilai cerminkan kegagalan NATO

Jabatan Sekjen NATO Stoltenberg Diperpanjang Gegara Perang di Ukraina Potret bendera anggota NATO (twitter.com/jensstoltenberg)

Adapun tindakan Stoltenberg yang menuai pujian luas yaitu saat menangani perselisihan yang dipicu eks Presiden AS Donald Trump. Sebab, Washington di bawah kepemimpinan Trump pernah mengancam keluar dari NATO.

Terlepas dari kinerja Stoltenberg, keputusan terbaru ini dinilai mencerminkan kegagalan NATO untuk capai konsensus soal penggantinya. Terlebih, eks pemimpin Norwegia itu pada Februari mengatakan ingin pensiun dari masa jabatannya.  

“Negara-negara anggota NATO telah memutuskan dengan cukup logis bahwa sekretaris jenderal terbaik saat ini di pasar adalah yang sudah mereka miliki. Pengalaman penting terutama di salah satu masa pengujian paling dalam sejarah NATO,” kata Jamie Shea, mantan pejabat senior NATO yang kini bekerja untuk wadah pemikir Chatham House, mengutip Al Arabiya.

Baca Juga: Ukraina Mau Masuk NATO, Biden: Gak Otomatis! 

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya