Jet Tempur Rusia Bombardir Pasar Sayur Suriah, 9 Tewas-34 Terluka  

Rusia bantah serangan menargetkan warga sipil

Jakarta, IDN Times - Serangan pesawat tempur Rusia di Idlib, barat laut Suriah, pada Minggu (25/6/2023), menewaskan sedikitnya 9 orang dan 34 lainnya terluka. Serangan menghantam pasar sayur yang ramai pengunjung.

Organisasi White Helmet Suriah mengatakan, serangan itu menghantam pasar di kota Jisr al-Shughour, di pedesaan Idlib timur. Eskalasi serangan oleh Suriah-Rusia meningkat sejak pekan lalu.

1. Kronologi jet tempur Rusia bombardir pasar di Idlib 

Melansir Al Jazeera, dua jet tempur Rusia Su-24 menggembur kota Idlib, Benin, dan daerah pegunungan di al-Arbeen dengan lima kali serangan. Sementara, pesawat Su-34 menyerang pasar di Jisr al-Shughour.

“Selama pekerjaan kami hari ini di pasar sayuran, kami dikejutkan oleh serangan udara yang menargetkan pasar tempat kami berada, mengubahnya menjadi genangan darah dan sisa-sisa korban,” kata Reda Hayshid, pedagang di pasar Jisr al-Shughour.

Direksi White Helmet, Ahmed Yazji, mengatakan eskalasi serangan meningkat beberapa hari terakhir. Pihaknya mengaku kewalahan menyelamatkan warga sipil yang terluka.

“Secara umum, rezim Suriah dan serangan Rusia di wilayah tersebut telah mengalami eskalasi dalam beberapa hari terakhir, yang memberikan beban besar pada pekerjaan kami karena keduanya Bashar al-Assad (Presiden Suriah) dan Rusia diketahui menggandakan area serangan di mana kami hadir saat mencoba menyelamatkan para korban dan yang terluka,” papar Yazji.

Baca Juga: Rusia Klaim China Dukung Putin Usai Upaya Pembelotan Wagner

2. Pasar sayur jadi mata pencaharian utama petani Idlib

Jet Tempur Rusia Bombardir Pasar Sayur Suriah, 9 Tewas-34 Terluka  Ilustrasi pasar (unsplash.com/Caleb Stokes)

Hayshid menjelaskan, pasar sayur di Jisr al-Shughour dianggap sebagai pusat bagi mayoritas petani setempat maupun pinggiran kota. Mereka, kata Hayshid, hampir setiap hari menjual hasil panennya di sana.

“Pemandangan teman-teman saya yang biasa saya lihat setiap hari di pasar ini terus menghantui imajinasi saya karena beberapa dari mereka menghembuskan napas terakhir, sementara yang lain kehilangan anggota tubuh karena serangan udara,” ujar pedagang berusia 21 tahun itu.

Rami Jaafar, saksi mata lainnya, mengatakan serangan terjadi 10 menit setelah meninggalkan pasar. Ia pun langsung putar balik untuk cek kerabatnya yang bekerja di sana.

“Tempat itu dipenuhi debu, bau darah dan bubuk mesiu menyebar ke udara. Tidak ada suara kecuali rintihan orang yang terluka dan ambulans yang membawa sepupu saya ke rumah sakit,”  sambung dia.

3. Suriah-Rusia lakukan serangan berturut turut selama enam hari  

Jet Tempur Rusia Bombardir Pasar Sayur Suriah, 9 Tewas-34 Terluka  Ilustrasi bendera Suriah (unsplash.com/engin akyurt)

Pasukan Suriah-Rusia juga membombardir pinggiran kota Sarja dan Al-Rawihah di Idlib selatan. Serangan terjadi selama enam hari berturut-turut di beberapa wilayah Suriah barat laut, yang berbatasan dengan Turki.

Sebelumnya, Damaskus dan Moskow mengklaim serangan mereka hanya mengincar kelompok pemberontak yang ingin menggulingkan rezim Assad. Keduanya juga membantah mengincar warga sipil, mengutip Reuters.

“Kami sangat mengutuk penargetan langsung warga sipil di dalam kota dan desa oleh rezim Suriah dan Rusia, karena itu mengarah pada perpindahan penduduk mereka dalam upaya untuk menciptakan perubahan demografis di wilayah tersebut,” kata Obaida Dandoush, seorang manajer operasi lapangan dari Syria Response Coordination Group, organisasi kemanusiaan lokal.

Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan, pasukannya bekerja sama dengan Rusia untuk membalas gempuran beberapa hari terakhir. Serangan itu menewaskan warga sipil di provinsi Hama dan Latakia, dilansir France 24.

Baca Juga: 4 Anak di Prancis Terluka Akibat Ditikam Pengungsi Suriah 

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya