Korsel Diminta Bayar Kompensasi kepada Korban Perang Vietnam 

Marinir Korsel bantai 70 warga Vietnam

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Seoul, pada Selasa (7/2/2023), memerintahkan otoritas membayar kompensasi senilai 24.000 dolar AS (sekitar Rp362 juta) kepada seorang warga Vietnam yang selamat dari serangan marinir Korea Selatan (Korsel) saat perang Vietnam tahun 1968. 

Pada saat itu, Nguyen Thi Thanh, ditembak oleh marinir Korsel saat desanya dilanda perang. Wanita itu selamat dari luka tembak di bagian perut namun kehilangan beberapa anggota keluarganya.

1. Sebanyak 70 warga Vietnam tidak bersenjata dibantai marinir Korsel pada 1968

Korsel Diminta Bayar Kompensasi kepada Korban Perang Vietnam Ilustrasi tentara (pixabay.com/David Mark)

Dilansir Associated Press, pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak argumen pemerintah, yang mengatakan tuntutan Korsel agar bertanggung jawab atas pembantaian di desa Phong Nhi tidak jelas.

Menurut pengacara Thanh, Lim Jae-sung, pengadilan juga menolak argumen pemerintah Korsel yang beranggapan pembunuhan warga sipil tidak dapat dihindari. Otoritas beralasan, itu terjadi karena tentaranya melawan gerilyawan Viet Cong yang berbaur dengan penduduk setempat semasa perang.

Putusan itu merupakan kali pertama bagi pemerintah Korsel yang dinyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan massal warga sipil selama perang Vietnam. Keputusan itu diprediksi membuka jalan bagi tuntutan hukum serupa. 

Hingga kini, belum ada tanggapan dari Kementerian Kehakiman Korsel soal apakah pemerintah akan mengajukan banding. 

Diketahui lebih dari 70 orang tewas dan sekitar 20 lainnya terluka usai marinir Korsel diduga menembaki warga sipil tak bersenjata. Itu terjadi saat operasi pencarian di Phong Nhi dan desa terdekat Phong Nhut pada Februari 1968, menurut dokumen militer AS dan korban selamat.

Baca Juga: Drone Korea Utara Ditembak karena Melintasi Perbatasan Korea Selatan

2. Thanh mengalami luka tembak saat berusia 7 tahun 

Aksi penembakan marinir Korsel terjadi ketika Thanh berusia tujuh tahun. Saat itu, Thanh mengalami luka tembak di bagian perut. Sementara lima anggota keluarganya tewas, termasuk ibu, saudara perempuan dan laki-lakinya.

Kemudian pada tahun 2020, Thanh menggugat otoritas Korsel dan bersaksi di pengadilan Seoul Agustus lalu.

Persidangan juga melibatkan saksi dari penduduk desa Vietnam lainnya dan veteran perang Korea Selatan, Ryu-Jin Seong. Anggota unit marinir itu berkaitan dengan serangan di Phong Nhi dan Phong Nhut. 

Dalam kesaksiannya, Jin-seong menjelaskan kronologi soal bagaimana tentara Korea menembak warga sipil non bersenjata. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, Thanh mengatakan gembira dengan kemenangannya setelah mendengar putusan pengadilan dari rumahnya di Vietnam.

“Saya pikir jiwa (mereka yang meninggal di Phong Nhi) selalu bersama saya dan mendukung saya,” katanya dalam panggilan video, dikutip Associated Press

3. Ini pembelaan Korsel soal pembantaian warga Vietnam  

Korsel Diminta Bayar Kompensasi kepada Korban Perang Vietnam Ilustrasi bendera Korea Selatan (unsplash.com/Lauren Seo)

Di sisi lain, otoritas Korsel mengatakan tidak ada bukti konklusif bahwa pasukannya bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. 

Melansir ABC News, pihaknya berpendapat bahwa agresor itu mungkin bagian dari pejuang Viet Cong, yang menyamar dengan seragam Korea dan mencoba melakukan perang psikologis.

Tak hanya itu, pemerintah juga bersikeras bahwa tanggapan agresif bisa dimaklumi apabila tentara Korea memang terlibat. Sebab, mereka terancam oleh gerilyawan Viet Cong yang sering bersembunyi di antara penduduk setempat dan aktif merekrut perempuan muda.

Baca Juga: Presiden Vietnam Mundur karena Bawahannya Korupsi 

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya