Para Pemimpin Afrika Berkumpul di Mesir Bahas Konflik Sudan

Pertemuan di Mesir incar gencatan senjata jangka panjang

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin dari enam negara tetangga Sudan menghadiri pertemuan di Mesir pada Kamis (13/7/2023). Mereka membahas bagaimana cara hentikan konflik yang berkecamuk di Negeri Dua Nil itu.

Pertemuan yang dipimpin Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi ini melibatkan para pemimpin dari Ethiopia, Chad, Eritrea, Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan, dan Libya.

Untuk diketahui, konflik di Sudan melibatkan pertempuran antara militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Perang yang pecah sejak 15 April ini telah merenggut ribuan korban jiwa.

1. Pertemuan di Mesir incar gencatan senjata jangka panjang

Dilansir Associated Press, pertemuan terjadi setelah negosiasi militer Sudan-RSF di kota Jeddah untuk gencatan senjata kandas beberapa minggu lalu. Perpanjangan gagal usai keduanya saling tuding melanggar gencatan senjata. 

Dalam pidato pembukaan, el-Sisi mengatakan tujuan pembicaraan ini untuk akhiri krisis Sudan yang mencakup perjanjian gencatan senjata yang langgeng dan pembentukan koridor kemanusiaan yang aman. Demikian juga untuk mewujudkan kerangka dialog yang akan mencakup semua kekuatan politik Sudan yang luas.

El-Sisi juga meminta militer Sudan-RSF berkomitmen terhadap negosiasi gencatan senjata yang diselenggarakan Otoritas Pembangunan Antarpemerintah (IGAD). Ini merupakan blok perdagangan yang beranggotakan delapan negara Afrika Timur dan dipimpin Presiden Kenya William Ruto.

Baca Juga: PBB: 87 Mayat Etnis Masalit Ditemukan di Kuburan Massal Sudan

2. Analis sebut mustahil akhiri konflik Sudan secara cepat

Para Pemimpin Afrika Berkumpul di Mesir Bahas Konflik SudanIlustrasi rapat (pixabay.com/Thomas Ulrich)

Pada Senin, utusan militer Sudan menolak untuk hadiri pertemuan panel IGAD bernama Quartet Group di Ethiopia. Delegasi itu menuding Ruto berpihak pada RSF lantaran memiliki hubungan bisnis dengan keluarga dari komandan RSF. Sudan pun menyerukan untuk mengganti ketua Quartet Group yang dipimpin presiden Kenya itu, dikutip US News.

Terkait pertemuan pada Kamis, el-Sisi mengatakan ia berharap para pemimpin akan mengambil langkah menuju rencana tindakan eksekutif, demi mencapai solusi komprehensif di Sudan. Namun, ia tidak memaparkan rincian lebih lanjut soal rencana itu.

Sementara itu, direktur lembaga pemikir Transparency and Policy Tracker Sudan, Suliman Baldo, menilai pembicaraan di Mesir tidak mungkin menghasilkan solusi cepat untuk akhiri konflik. Hal ini berkaca dari pertemuan di Arab Saudi dan di Ethiopia, di mana negosiasi militer-RSF untuk gencatan Senjata gagal terwujud.

3. Konflik Sudan tewaskan lebih dari 3 ribu orang

Para Pemimpin Afrika Berkumpul di Mesir Bahas Konflik SudanIlustrasi pengungsi (pixabay.com/Maruf Rahman)

Potensi untuk segera akhiri konflik Sudan melalui pembicaraan di Mesir juga kecil. Pasalnya, Kairo telah lama dekat dengan tentara Sudan dan jenderal utamanya yakni Abdel Fattah Burhan.

Bulan lalu, Menteri Kesehatan Sudan Haitham Mohammed mengatakan, perang Sudan telah menewaskan lebih dari 3 ribu orang tewas dan melukai 6 ribu lainnya. Tetapi, pengamat memprediksi angka kematian yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, dilansir dari ABC News.

Baca Juga: PBB Kecam Serangan Udara di Sudan yang Renggut 22 Jiwa

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya