Jakarta, IDN Times - Otoritas Spanyol, pada Jumat (4/11/2022), menutup sebagian wilayah udaranya. Spanyol khawatir kejatuhan puing roket China yang baru saja diluncurkan untuk membawa modul ketiga stasiun luar angkasa Tiangong.
China baru saja meluncurkan modul inti terakhir untuk membangun Tiangong. Roket pembawa modul tersebut adalah Long March 5B. Roket itu pecah saat kembali memasuki atmosfer Bumi dan meluncur di atas Samudra Pasifik.
China meluncurkan modul inti ketiga untuk membangun stasiun luar angkasanya, Tiangong, pada 31 Oktober 2022. Empat hari setelah peluncuran itu, roket pembawa modul itu kembali memasuki atmosfer Bumi dan pecah menuju Samudra Pasifik.
Melansir BBC, layanan pengawasan dan pelacakan antariksa milik Uni Eropa (EUSST), mengatakan bahwa kemungkinan statistik dampak pecahan itu jatuh ke daerah berpenduduk rendah. Sisanya diperkirakan mendarat di suatu tempat di Atlantik.
Namun, untuk mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan, langit Spanyol yang diperkirakan menjadi lintasan jatuhnya puing roket terpaksa ditutup sejenak. Spanyol menetapkan zona eksklusi selebar 100 kilometer di kedua sisi orbit roket China yang jatuh.
Lintasan jatuhnya pecahan roket China juga diperingatkan akan terjadi di Italia bagian selatan dan Portugal.
Dalam penjelasannya, EUSST memperkirakan bahwa pecahan tahap inti roket China yang kembali memasuki atmosfer Bumi memiliki berat puluhan ton. Melansir The Guardian, ukurannya sekitar 30 meter dengan berat antara 17 dan 23 ton.
Pecahan itu disebutnya sebagai salah satu kepingan puing terbesar dan sesuatu yang patut untuk menjadi perhatian.
Otoritas navigasi udara Spanyol, Enaire, memberlakukan pembatasan di wilayah udara bagian timur laut. Ini termasuk Catalonia dan pulau-pulau Balearic. Bandara Barcelona dan Ibiza termasuk yang terkena dampak larangan sehingga menunda penerbangan.
Penutupan wilayah udara Spanyol dilakukan selama 40 menit. Dengan penutupan tersebut, sekitar 300 penerbangan dari bandara di Spanyol terpaksa ditunda. Ada 46 bandara Spanyol yang terdampak penundaan penerbangan itu.
Melansir Reuters, Badan Antariksa Berawak China mengatakan sisa roket Long March 5B yang kembali ke Bumi, sebagian besar terbakar. Sisanya mendarat di Samudra Pasifik, sekitar seribu kilometer barat daya Acapulco di Meksiko.
Peluncuran roket China tersebut adalah yang keempat sejak Mei 2020. Pada penerbangan pertama, pecahan roket mendarat di Pantai Gading dan merusak beberapa bangunan. Pada penerbangan kedua, pecahan roket China jatuh di Samudera Hindia dan ketiga jatuh ke Laut Sulu di Filipina.