Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) ketika menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. Al Shun pada Kamis, 3 Februari 2022. (Dokumentasi Biro Humas Kemenhan)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) ketika menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. Al Shun pada Kamis, 3 Februari 2022. (Dokumentasi Biro Humas Kemenhan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Kamis, 3 Februari 2022 menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. Al Shun, ke kantor Kemenhan Jakarta Pusat. Pertemuan di antara keduanya terjadi tak lama usai media Israel memberitakan Prabowo memimpin proses normalisasi hubungan antara Israel dan Indonesia.

Wacana normalisasi hubungan menjadi sorotan karena dinilai akan membuka peluang untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel. Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) selama ini memastikan bahwa sikap Indonesia tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. 

Dikutip dari keterangan tertulis Kemenhan, Prabowo menyampaikan kepada Zuhair bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung perdamaian di Palestina. Solusi damai yang dirujuk mencakup solusi dua negara untuk Palestina. 

"Indonesia sangat bersedia membantu upaya meningkatkan prospek solusi tersebut," ungkap Prabowo kepada Zuhair. 

Komitmen serupa juga sudah disampaikan menteri yang juga politikus Partai Gerindra itu ketika menghadiri dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021 lalu di Bahrain. Lalu, apa tanggapan Prabowo terkait pemberitaan media Israel yang menyebut ia yang memimpin proses normalisasi Indonesia dengan Israel, lewat sektor pertanian?

1. Sikap Prabowo tetap dukung Palestina agar dapat cari solusi damai

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika berbicara di International Institute for Strategic Studies di Bahrain (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada juru bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, tak menjelaskan apakah Dubes Zuhair sempat membahas isu pemberitaan di media Jerusalem Post itu dengan Prabowo. Namun, menurut Dahnil, sikap Prabowo menyangkut Israel dan Palestina sudah jelas. Prabowo akan tetap mendukung Palestina untuk bisa mencari solusi damai. 

"Sikap Pak Menhan terkait hal itu sudah sangat jelas (ingin agar Palestina bisa temukan solusi damai)," ungkap Dahnil kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Kamis kemarin. 

Jerusalem Post edisi 11 Januari 2022 lalu menyebut Prabowo bisa menjadi tokoh penting untuk normalisasi hubungan kedua negara. Media Israel itu menyatakan demikian lantaran sudah ada pertemuan antara penasihat senior mantan Menteri Pertanian Israel, Shmuel Friedman dengan Prabowo. 

Friedman diketahui kini bekerja di pusat penelitian dan pengembangan pertanian di Indonesia. Jerusalem Post mengklaim salah satu mitra yang terlibat dalam R&D itu tak lain adalah Prabowo. 

"Keamanan pangan bagi sebuah negara sama pentingnya dengan sektor keamanan itu sendiri. (Prabowo) sangat setuju dengan pandangan itu," ungkap Friedman. "Pada akhirnya, kita akan melihat hasil dan melihat para petani bahagia dan puas, sehingga tidak peduli sumbernya dari mana," kata dia. 

Menurutnya, lebih baik membangun hubungan dengan suatu negara dari sektor keamanan pangan. "Bukan dengan (jual beli) senjata," tutur dia lagi. 

Kemenhan tidak pernah memberikan konfirmasi apakah memang ada pertemuan antara Prabowo dengan Shmuel Friedman. 

2. Menlu AS Anthony Blinken sempat singgung isu normalisasi ketika temui Menlu Retno

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken (kiri) ketika berbincang dengan Menlu Retno Marsudi (kanan) di kantor Kemlu (Dokumentasi Kemenlu)

Ini bukan kali pertama media Israel melaporkan adanya komunikasi di antara para pejabat tinggi Indonesia dengan Israel agar hubungan diplomatik kedua negara bisa dibuka. Tetapi, hal tersebut selalu ditepis oleh Menteri Luar Negeri. 

Teranyar, ketika Menlu AS, Anthony J. Blinken menemui Menlu Retno, ia sempat mengungkit isu normalisasi tersebut. Juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah tidak membantah Blinken sempat membahas isu tersebut. 

"Isu Israel ini muncul dan disampaikan oleh Menlu Blinken pada pertemuan dengan Menlu RI saat kunjungan ke Jakarta. Menlu RI sampaikan posisi konsisten Indonesia terhadap Palestina bahwa Indonesia akan terus bersama rakyat Palestina untuk memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan," ungkap pria yang akrab disapa Faiza itu kepada IDN Times melalui pesan pendek pada 24 Desember 2021 lalu. 

Prabowo juga sebelumnya dilaporkan tertangkap kamera berbincang dengan Wakil Duta Besar Israel untuk Bahrain, Itay Tagner pada 20 November 2021 lalu. Prabowo termasuk salah satu tamu yang hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies di Bahrain.

Foto keduanya yang tengah berbincang kemudian dijadikan pemberitaan oleh media Times of Israel. Mereka menurunkan pemberitaan dengan judul "In Rare Meet, Israeli Envoy to Bahrain Seen Talking with Indonesian Defense Minister" pada 20 November 2021 lalu. Tagner ditulis sempat berbincang hangat dengan menteri dari negara yang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Negara Yahudi itu. 

"Pertemuan di antara keduanya terjadi di sela-sela konferensi tahunan Manama di Bahrain," demikian yang ditulis oleh media Israel tersebut. 

Juru bicara Menhan, Dahnil Anzar membantah ada topik khusus yang dibicarakan oleh keduanya. "Tidak ada (pembicaraan). Itu hanya papasan dan say hello ke Itay Tagner," ujar Dahnil kepada IDN Times melalui pesan pendek pada 22 November 2021 lalu. 

3. Israel disebut ingin buka hubungan dagang resmi dengan Indonesia

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Pengamat isu Timur Tengah, Faisal Assegaf mengatakan Indonesia sudah sejak lama menjalin hubungan ekonomi dengan Israel. Namun, hal itu tidak diekspos ke publik.

Ia memprediksi Israel ingin menjalin hubungan dagang resmi lebih dulu dengan Indonesia. Indikasi itu diperkuat dengan dibukanya layanan calling visa bagi warga Israel pada 2020 lalu oleh Indonesia. 

Faisal juga mengatakan dalam normalisasi hubungan bilateral kedua negara ada beberapa tingkatan. Yang kini sedang dijajaki Indonesia dengan Israel adalah kerja sama di bidang ekonomi. 

Hal ini, ujarnya, mirip dengan hubungan Indonesia dengan Taiwan. "Kita kan mengadopsi one China Policy, di mana kita hanya mengakui satu China yaitu Tiongkok. Meski kita mengakui Taiwan bagian dari China, tapi kan kita tetap membangun hubungan ekonomi dengan Taiwan," ujar pria yang mendirikan situs berita yang fokus mengenai Timur Tengah bernama Albalad.co itu. 

Faisal mengatakan pembukaan hubungan dagang dengan Israel tidak melanggar ketentuan yang berlaku di Indonesia. Apalagi larangan hubungan dagang dengan Israel sudah dicabut.

Hal itu ditandai dengan dikeluarkannya surat nomor 26/MPP/Kep/11/2000 pada 1 Februari 2000 lalu di mana dokumennya diteken oleh Jusuf Kalla yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Bahkan, mendiang Presiden Abdurrahman Wahid juga sempat meminta agar hubungan kedua negara semakin terbuka. 

Editorial Team