Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Terlarang (Forbidden City), Beijing, China. (unsplash.com/Ling Tang)
Kota Terlarang (Forbidden City), Beijing, China. (unsplash.com/Ling Tang)

Intinya sih...

  • China telah meminta Takaichi untuk mencabut pernyataannya dan memanggil duta besar Jepang pada Jumat lalu. Tokyo juga memanggil duta besar Beijing terkait unggahan media sosialnya yang bernada ancaman.

  • Distributor film China menunda pemutaran setidaknya dua film Jepang di negara tersebut. Langkah ini dipertimbangkan karena sentimen penonton domestik yang memburuk akibat pernyataan provokatif Takaichi.

  • Selain pariwisata, Jepang sangat bergantung pada China untuk pasokan mineral penting, mulai dari elektronik hingga mobil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jepang memperingatkan warganya di China untuk meningkatkan tindakan pencegahan keamanan dan menghindari tempat-tempat ramai. Peringatan itu muncul usai meningkatnya tensi antara Beijing dan Tokyo menyusul pernyataan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, tentang Taiwan.

Juru bicara utama pemerintah Jepang, Minoru Kihara, pada Selasa (18/11/2025) mengatakan bahwa peringatan tersebut dikeluarkan berdasarkan penilaian komprehensif terhadap situasi politik, termasuk situasi keamanan, serta kondisi sosial di negara atau wilayah terkait.

Kedutaan Besar Jepang di Beijing pada Senin mengingatkan warganya untuk menghormati adat istiadat setempat dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan warga China. Pihaknya juga meminta warganya untuk waspada terhadap lingkungan sekitar dan menyarankan untuk tidak bepergian sendirian, dilansir CNA.

Sebelumnya, Takaichi mengisyaratkan bahwa Tokyo dapat melakukan intervensi militer jika China mencoba menguasai Taiwan. Pernyataan tersebut memantik reaksi keras Beijing yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

1. Jepang terbuka untuk berdialog dengan China

bendera Jepang (unsplash.com/Romeo A)

China telah meminta Takaichi untuk mencabut pernyataannya dan memanggil duta besar Jepang pada Jumat lalu. Sementara itu, Tokyo juga memanggil duta besar Beijing terkait unggahan media sosialnya yang bernada ancaman kepada Takaichi.

Pada Senin (17/11/2025), pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Jepang untuk Urusan Asia-Pasifik, Masaaki Kanai, dilaporkan tiba di China untuk meredakan ketegangan. Dia diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Negeri Tirai Bambu, Liu Jinsong.

Kihara mengatakan bahwa Jepang memiliki sikap terbuka terkait dialog dengan China, setelah Beijing mengatakan bahwa Perdana Menteri Li Qiang tidak berencana bertemu Takaichi di sela-sela KTT G20 akhir pekan ini.

2. China tangguhkan perilisan sejumlah film Jepang

Pemandangan kota Tokyo, Jepang (unsplash.com/Jaison Lin)

Imbas ketegangan Beijing-Tokyo, distributor film China telah menangguhkan pemutaran untuk setidaknya dua film Jepang di negara tersebut. Media pemerintah Beijing, CCTV, mengatakan langkah tersebut merupakan keputusan yang bijaksana karena mempertimbangkan sentimen penonton domestik yang memburuk.

Sebagai informasi, beberapa film Jepang, termasuk film animasi Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! Scorching Kasukabe Dancers, dan adaptasi manga Cells at Work!, awalnya dijadwalkan rilis dalam beberapa minggu mendatang.

Distributor film melaporkan bahwa pernyataan provokatif Takaichi pasti akan memengaruhi persepsi penonton di China terhadap sinema Jepang. Menurut CCTV, beberapa perusahaan tersebut akan mengikuti prinsip pasar dan menghormati preferensi penonton dengan menunda perilisan, mengutip Al Jazeera.

3. Jepang juga bergantung pada pasokan mineral penting China

ilustrasi bendera Jepang (unsplash.com/Colton Jones)

Selain pariwisata, Jepang juga sangat bergantung pada China untuk pasokan mineral penting, mulai dari elektronik hingga mobil. Menteri Perdagangan Ryosei Akazawa mengatakan bahwa belum ada perubahan khusus dalam langkah-langkah pengendalian ekspor Beijing terkait pasokan mineral.

Menteri Keamanan Ekonomi Jepang, Kimi Onoda, mengatakan jika Tokyo terlalu bergantung pada negara yang menggunakan paksaan ekonomi saat ada sesuatu yang tidak menyenangkannya, hal itu menciptakan risiko tidak hanya bagi rantai pasokan tetapi, juga bagi pariwisata.

Sementara itu, kepala tiga federasi bisnis Jepang, Yoshinobu Tsutsui, mendesak Takaichi untuk membuka dialog guna menyelesaikan ketegangan diplomatik. Dirinya menegaskan bahwa stabilitas politik merupakan prasyarat bagi pertukaran ekonomi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team