ilustrasi militer (unsplash.com/@lancereis)
Dalam konflik Rusia-Ukraina, laporan media internasional juga mencatat kasus bunuh diri dan gangguan mental di kalangan tentara, meski data resminya terbatas. Baik Rusia maupun Ukraina cenderung menutup informasi terkait kondisi psikologis prajurit dengan alasan keamanan dan moral pasukan.
Pola ini mirip dengan Israel, di mana informasi lebih banyak muncul dari media dan bocoran internal dibanding pengakuan resmi. Perang aktif membuat isu kesehatan mental sering dianggap sensitif dan politis.
Perbandingan dengan negara lain menunjukkan bahwa bunuh diri di kalangan tentara bukan fenomena terisolasi, melainkan konsekuensi berulang dari perang berkepanjangan. Kasus Israel menempatkan negara tersebut dalam pola global yang sama dengan militer Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
Perbedaannya terletak pada keterbukaan dan pengakuan publik terhadap masalah tersebut. Selama konflik terus berlanjut, dampak internal semacam ini cenderung berulang, terlepas dari narasi resmi kemenangan atau keamanan nasional.