Terbatasnya Gerak Taiwan untuk Bantu Atasi Merebaknya Virus Corona

Walau pun Taiwan bukan negara anggota dari WHO karena Tiongkok telah memperkuat "Prinsip Satu Tiongkok" di WHO. Namum secara letak negara, Taiwan merupakan negara yang berdekatan dengan Tiongkok sehinggga ancaman terkena infeksi sangat besar.

Menurut siaran pers dari Taipei Economic and Trade Office (TETO), Sabtu (25/1), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menganggap kondisi yang terjadi karena virus corona jenis baru ini adalah situasi yang mendesak sehingga perlu adanya pertemuan darurat dengan negara-negara yang terkait kasus ini. Akan tetapi, Taiwan tidak diundang pada pertemuan tersebut.

Hal ini disebabkan karena Tiongkok masih bersikeras pada pandangan politik dan mencegah Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan darurat WHO.

Penyebaran virus yang semakin meluas dengan kondisi darurat yang terjadi di Tiongkok. Seharusnya pemerintah Tiongkok tidak punya hak mengesampingkan Taiwan dari upaya untuk mencegah penyebaran virus corona secara global, apalagi sampai mengabaikan kesejahteraan rakyat Taiwan itu sendiri dengan pemikiran politik yang dipegang Tiongkok.

Tiongkok mengklaim ke pihak luar bahwa tidak ada yang lebih peduli tentang kesehatan masyarakat Taiwan dibandingkan dengan pemerintah Tiongkok. Taiwan menganggap tindakan yang mengabaikan kesehatan warga Taiwan dan seluruh dunia ini sangatlah keterlaluan.

Saat ini ada lebih dari 300.000 warga Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan. Taiwan melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus tersebut demi kesehatan dan keselamatan warga Taiwan dan semua warga asing yang tinggal di Taiwan.

Selain itu, Taiwan juga menyerukan kepada WHO untuk mengedepankan pertimbangan profesional medis, menghapus prasangka politik, dan mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan, mekanisme, dan aktivitas terkait wabah virus corona jenis baru ini.

Dan terakhir, Taiwan mengimbau Indonesia dan negara-negara lain di dunia untuk memerangi virus corona.