Jakarta, IDN Times - Skandal dugaan penggunaan ijazah palsu juga menggemparkan Kota Ito, Shizouka, Jepang. Sang Wali Kota, Maki Takubo telah berbohong mengantongi ijazah sarjana dari Universitas Toyo.
Padahal, Maki dikeluarkan dari kampus tersebut. Tetapi, dalam profil resminya untuk kampanye, Maki mengaku lulus dengan gelar sarjana dari Universitas Toyo.
Alhasil pada 7 Juli 2025 lalu ia mengumumkan kepada publik segera mundur dari kursi wali kota. Sehari sesudahnya, Maki datang ke kantor Balai Kota untuk meminta maaf kepada pejabat senior dan pegawai lainnya. Di dalam perjumpaan singkatnya itu, Maki mengakui telah mengakibatkan kekisruhan karena alasan pribadi.
Dikutip dari laman Mainichi, Sabtu (12/7/2025), Maki kemudian meminta maaf sambil membungkuk di hadapan 100 orang staf. Sementara, skandal pemalsuan gelar ini berbuntut panjang. Sebab, Dewan Kota Ito pada 7 Juli 2025 lalu menyerukan agar dibentuk komite investigasi khusus untuk mendalami apakah pemalsuan gelar akademik dilakukan secara sengaja atau tidak oleh Maki.
"Saya akan menyerahkan bukti yang saya klaim sebagai ijazah dan buku tahunan kepada jaksa dalam waktu 10 hingga 14 hari. Setelah itu, saya akan mundur dari jabatan ini," ujar Maki yang berusia 55 tahun itu.